Sampai Kapan Rupiah Bakal Loyo? Begini Prediksi BI

Rabu, 19 September 2018 14:51 WIB

Seorang karyawan money changer menghitung uang kertas Rupiah, di Jakarta, 15 Desember 2014. Akibat anjloknya Rupiah, sebagian pihak menganggap Rupiah adalah mata uang sampah, namun sebagian pihak memprediksi, pekan depan Rupiah akan membaik. Adek Berry/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI menjelaskan mengenai sampai kapan depresiasi rupiah bakal terus terjadi. Direktur Eksekutif Departemen Internasional, Doddy Zulverdi menjelaskan bahwa depresiasi rupiah akan terus terjadi selama neraca pembayaran terus mengalami defisit.

Baca: Kurs Rupiah Menguat Setelah Sempat Hampir Sentuh 15.000

Depresiasi, menurut Doddy, adalah hal yang niscaya bisa terus terjadi selama neraca pembayaran kita defisit. "Kalau current account kita surplus, nilai tukar bisa terapresiasi. Tapi selama masih defisit, rupiah masih akan depresiasi," kata Doddy saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk "Ke mana Arah Rupiah?" di Kompleks Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 19 September 2018.

Menurut data BI, Neraca Perdagangan Indonesia pada kuartal kedua mengalami defisit sebesar US$ 4,3 miliar. Sedangkan defisit transaksi berjalan mencapai angka 3 persen dari PDB atau senilai US$ 8 miliar. Jumlah ini naik dari 2,2 persen pada kuartal sebelumnya.

Doddy menilai defisit transaksi berjalan yang berada pada posisi 3 persen masih berada dalam posisi yang normal. Selain itu, Doddy mengungkapkan bahwa sepanjang depresiasi yang terjadi masih stabil, pelemahan rupiah masih menjadi hal yang wajar. Sebab kondisi pelemahan nilai mata uang juga terjadi hampir di seluruh negara.

Advertising
Advertising

Dalam kondisi pelemahan nilai tukar itu, kata Doddy, pengendalian defisit transaksi menjadi hal yang penting. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan aliran dolar AS melalui investasi bisa terus berjalan.

"Kalau kita banyak impor, itu memang hal yang perlu diperbaiki, kenapa mudah mengimpor, meski impornya untuk hal yang penting. Lalu, bagaimana caranya agar bisa produksi sendiri di dalam negeri," kata Doddy.

Menurut data BI, sejak Januari hingga September 2018 atau year to date, rupiah telah melemah sekitar 7,5-8 persen. Sedangkan merujuk data RTI, secara year to date, rupiah telah melemah sebesar 9,81 persen.

Baca: Rupiah Tembus Rp 14.900, Kemenkeu: Bisa Menguat Karena Undervalue

Sementara itu, Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR, nilai tukar rupiah berada pada angka Rp 14.896 per dolar Amerika Serikat pada Rabu, 19 September 2018. Adapun, di pasar valuta asing, merujuk data RTI, rupiah diperdagangkan sebesar Rp 14.886 per dolar Amerika Serikat.

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

10 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

23 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

1 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya