Rupiah Anjlok, Harga Plastik Naik Hingga 5 Kali Lipat

Minggu, 9 September 2018 06:45 WIB

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia atau Aprindo, Tutum Rahanta mengatakan nilai tukar rupiah yang terus melemah tentu bakal memberatkan pengusaha. Salah satunya, kata dia, bisa membuat harga barang yang dijual menjadi naik karena dorongan raw material yang menjadi lebih mahal.

Baca: Sandiaga: 100 Ribu Dapat Bawang dan Cabai, Begini Respons Netizen

"Kenaikan harga pasti tapi bervariasi. Tapi saya ambil contoh harga plastik ini sampai sekarang naiknya udah empat sampai lima kali lipat tetapi secara gradual," kata Tutum ditemui di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 8 September 2018.

Adapun, selama sepekan terakhir rupiah tengah menjadi buah bibir akibat terus tertekan. Misalnya pada Rabu, 5 September 2018 kemarin, menurut data Bank Indonesia kurs beli rupiah dibanderol Rp 15.002 per dolar Amerika Serikat. Adapun kurs beli saat itu mencapai Rp 14.852 per dolar Amerika.

Sementara itu, pada Jumat, 7 September 2018 lalu rupiah telah menguat. Merujuk pada Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR, rupiah pada Jumat, 7 September 2018 lalu tercatat menguat ke level Rp 14.884 per dolar Amerika Serikat. Sementara itu, merujuk data RTI, di pasar valas nilai tukar rupiah telah mencapai di level Rp 14.813 per dolar Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Tutum mengatakan kenaikan harga barang akibat nilai tukar rupiah adalah keniscayaan. Sebab, jika tak dinaikan pasti juga akan membebani pengusaha lantaran beberapa barang komponen barang bahan baku pasti naik.

Meskipun demikian, Tutum menjelaskan saat ini tak semua pengusaha memilih menaikkan harga barangnya. Sebab, beberapa perusahaan telah melakukan perhitungan mengenai dampak nilai tukar dan berserta kenaikan sejak akhir atau awal tahun sebelumnya.

"Jadi harga bisa naik sekarang atau memang telah naik sebelum-sebelumnya karena mereka telah menghitung sebelumnya. Bahwa rentang nilai tukar sudah diperkirakan sampai Rp 15.000. Ini kebiasaan pelaku yang melakukan penyesuaian," kata Tutum.

Selain itu, Tutum menjelaskan tidak semua barang harganya bakal dinaikkan sebab hal ini juga tergantung dengan kondisi persaingan pada barang yang tertentu. Ia mencontohkan, harga barang barang bakal naik jika produsen yang sama juga ikut menaikkan harga.

Tutum menambahkan kenaikan harga tersebut selain dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah yang terus melemah juga bakal dipengaruhi oleh naiknya PPh Pasal 22 atau pajak impor barang yang juga telah dinaikkan oleh pemerintah.

Baca: Rupiah Jeblok, Warga Tukarkan Dolar Hingga USD 25.000

Sementara itu, Tutum memperkirakan gara-gara nilai tukar rupiah yang terus melemah tersebut, pertumbuhan ritel pada akhir tahun bakal berat untuk mencapai angka 10 persen. Sebab capaian pertumbuhan pada puncak retail yang biasanya terdongkrak saat momen puasa dan Idul Fitri ternyata belum optimal.

Berita terkait

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

1 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

4 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

9 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

10 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

15 jam lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

1 hari lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

1 hari lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

1 hari lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

1 hari lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya