TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan calon wakil presiden Sandiaga Uno soal uang belanja Rp 100 ribu hanya bisa untuk membeli bawang dan cabai menuai perbincangan di publik dan menjadi viral. Pernyataan tersebut dilontarkan saat bercerita soal pengalamannya mendengarkan aspirasi masyarakat saat dirinya mengunjungi Pekanbaru, Riau, pada Selasa, 4 September 2018 lalu.
Baca: Viral Kisah Sandiaga soal 100 Ribu Hanya Dapat Bawang dan Cabai
Sepulangnya dari Pekanbaru, Sandiaga Uno mengundang wartawan untuk berbincang dengannya soal aspirasi yang dia dapat itu. Ia juga mengungkapkan pandangannya soal nilai tukar rupiah yang sempat merosot belakangan ini. Pelemahan rupiah disebut tak hanya ramai dibicarakan oleh orang kota, tapi juga di daerah.
Sandiaga menceritakan salah satu keluhan dari masyarakat Pekanbaru, khususnya soal cekcoknya rumah tangga Ibu Lia dengan suaminya di Pekanbaru, akibat uang belanja Rp 100 ribu hanya dapat membeli bawang dan cabai di pasar. "Kita bicara ini lepas dari politik praktis, warga terbebani," ujar Sandiaga di GOR Bulungan, Rabu, 5 September 2018.
Pernyataan Sandiaga Uno tersebut menuai kritik dari salah satu calon legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohammad Guntur Romli. Di akun Instagramnya @gunromli, Guntur mengunggah video istrinya, Nong Andah Darol Mahmada, yang berbelanja dengan uang Rp 100 ribu.
Uang tersebut, dapat Nong belikan berbagai kebutuhan pangan sehari-hari. "Makanya cek ke pasar, jangan telan propaganda dan kebohongan," tulis Guntur dalam keterangan video yang diunggah pada Jumat lalu, 7 September 2018.
Hingga petang ini, postingan video Guntur itu sudah ditonton 8.622 kali. Selain itu postingan itu juga menuai 131 komentar dari netizen.
Nong juga memposting videonya di media sosial Facebook-nya dengan akun Nong Andah Darol Mahmada, pada Jumat sore, 7 September 2018. Dalam dua video masing-masing berdurasi 1 menit 53 detik dan 1 menit 17 detik ini diperlihatkan bagaimana Nong mendatangi pasar dan berbelanja ayam, tahu, tempe, bawang merah, bawang putih, cabai, tomat, beras, dan pepaya.