Kurs Rupiah Kian Jeblok, BEI: Kita Tidak Sedang dalam Krisis

Selasa, 4 September 2018 13:18 WIB

Petugas menghitung uang saat melayani penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, 8 Mei 2018. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perdagangan dan Pengaturan Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo menilai tren pelemahan nilai tukar rupiah belakangan ini tak semata-mata mencerminkan kondisi perekonomian dalam negeri. Pelemahan kurs rupiah hingga mendekati level Rp 15.000 per dolar AS hari ini, menurut Laksono, juga terjadi pada mata uang negara lain.

Baca: Rupiah Anjlok, Ketua OJK Pastikan Kondisi Perbankan Aman

Terlebih, menurut Laksono, karena pelemahan nilai tukar rupiah tidak linear dengan yang terjadi di pasar saham. "Kita serahkan kepada investor, kita tidak sedang dalam kondisi krisis," kata Laksono, Selasa, 4 September 2018.

Laksono menjelaskan, fundamental pasar modal dalam negeri menunjukkan perbaikan seiring dengan laporan keuangan perusahaan publik atau emiten yang mengalami perbaikan. "Kalau kami lihat, laporan keuangan perusahaan publik periode Juni semua menunjukkan perbaikan, itu juga menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia yang bagus," ujarnya.

Lebih jauh Laksono mencontohkan, posisi indeks harga saham gabungan (IHSG) yang hampir menyentuh level 6.000 poin juga merupakan salah satu indikator positif bagi perekonomian nasional. Terpantau, pergerakan IHSG pada sesi pertama hari ini berada di kisaran 5.927-5.978 poin.

Advertising
Advertising

"Itu bagus, itu buktinya," ujar Laksono. "Yang membuat sentimen naik turun di pasar saham itu pergerakan rupiah terhadap dolar AS, tapi kan pelemahan mata uang juga terjadi dimana-mana."

Menurut Laksono, fluktuasi nilai tukar rupiah masih akan mudah berubah pergerakannya karena pengaruh eksternal, diantaranya krisis ekonomi Turki dan Argentina serta perang dagang Amerika Serikat dengan beberapa negara. "Sentimen-sentimen yang seperti itu berdampak ke negara berkembang," katanya.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto sebelumnya memperkirakan rupiah akan melemah hari ini. Ia memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.780 - 14.900 per dolar Amerika Serikat."Kaget juga semakin dibuat peraturan malah semakin melemah," katanya saat dihubungi, Selasa, 4 September 2018.

Baca: Rupiah Loyo, BI Diprediksi Intervensi Pasar SBN Rp 5 Triliun

William mengatakan sekarang pemerintah menyasar spekulator dan eksportir yang diduga menahan dolar demi mencari keuntungan. Hal itu, menurut dia, seharusnya bisa menjadi sentimen positif. "Tapi sentimen eksternal tetap lebih kuat, jadi hari ini prediksi rupiah masih akan melemah, kemarin sudah sampai Rp 14.892," ucapnya.

ANTARA

Berita terkait

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

5 jam lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

12 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

1 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

1 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 15.990 sampai Rp 16.070

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

2 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

5 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

6 hari lalu

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

BI optimistis rupiah akan terus menguat sesuai fundamental.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

6 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

7 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

8 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya