900 Produk Impor Bakal Dikendalikan, Kenapa Menperin Optimistis?

Rabu, 29 Agustus 2018 08:16 WIB

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto optimistis pengendalian impor melalui peningkatan pajak penghasilan yang diterapkan pada September mendatang diharapkan memperkuat industri nasional. Ia malah menilai produk substitusi bakal lebih berdaya saing.

Baca: Ketua DPR Pertanyakan Keputusan Menambah Impor Gula dan Garam

Airlangga mencontohkan, produk substitusi untuk produk tekstil selama ini sudah sangat banyak. Meski belum dirilis secara resmi jenis produknya, ia memperkirakan pengendalian ini mencakup 900 produk.

Pemerintah, kata Airlangga, sangat berhati-hati menetapkan produk yang akan dikenai pengendalian impor ini. Fokus utama adalah produk-produk konsumsi yang telah mampu diproduksi oleh industri dalam negeri.

Baca: Sri Mulyani Sebut Pembatasan Impor Berisiko Bermasalah di WTO

Advertising
Advertising

Oleh karena itu Airlangga juga mendorong industri dalam negeri untuk melihat peluang meningkatkan produksinya. Produk-produk impor yang tergerus pasarnya karena harganya yang lebih mahal, akan membuat konsumen beralih kepada produk sejenis dengan harga lebih murah dan kualitas sama baiknya.

Sekretaris Jenderal Kementrian Perindustrian Haris Munandar menuturkan pihaknya meminta industri mengoptimalkan kapasitas produksi terpasang (utilisasi) guna mengisi pasar domestik. "Langkah substitusi impor ini tidak masalah dijalankan apabila bahan baku tersebut ada dan mampu mencukupi kebutuhan di dalam negeri," ucapnya.

Untuk optimalisasi industri dalam negeri ini, Haris menyatakan pihaknya masih menunggu daftar resmi 900 komoditas yang akan dibatasi impornya dari Kementerian Keuangan. Apalagi diyakini dengan meningkatnya aktivitas manufaktur akan membawa efek berantai positif yang luas bagi perekonomian.

Haris juga menambahkan, kepastian komoditas yang dibatasi juga menjadi landasan Kemenperin untuk aktif mendorong masuknya investasi untuk produk-produk yang disubstitusi dari produk impor. "Dengan adanya upaya tersebut, berarti ada optimisme bisa menaikkan kinerja dan daya saing industri nasional. Kami berharap industri subtitusi impor bisa berkembang signifikan," katanya.

BISNIS

Berita terkait

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

1 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

2 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

3 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

3 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

4 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya