Menteri Perhubungan: Jawa Bagian Selatan Memang Agak Tertinggal
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 23 Agustus 2018 15:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Jawa bagian selatan masih agak tertinggal dari sisi infrastruktur dan perhubungan. Untuk mengatasi ketertinggalan, salah satunya dengan menyelesaikan Bandar Udara Sukabumi.
"Saya pikir, bukan Jawa Barat bagian selatan aja, tapi Jawa bagian selatan memang kita agak tertinggal," kata Budi di kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Kamis, 23 Agustus 2018.
Baca juga: Menhub Budi Karya: Pembangunan Bandara Sukabumi Akan Dipercepat
Budi mengatakan pemerintah pusat akan menginisiasi penyelesaian jalur ganda kereta api atau double track Jakarta-Sukabumi, Sukabumi-Cianjur. "Kita juga akan membangun beberapa pelabuhan," ujarnya.
Selain itu, menurut Budi, dilakukan pembangunan di Jawa Timur, seperti pembangunan Pelabuhan Kediri dan Bandara Wirasaba. Pembangunan di Jawa Timur dan Jawa bagian selatan, kata dia, merupakan bagian dari kesatuan agar konektivitas kota di luar ataupun di Jawa tetap baik.
Sebelumnya, dalam situs resmi Kementerian Perhubungan, Budi Karya beserta penjabat Gubernur Jawa Barat, M. Iriawan, menjelaskan perkembangan pembangunan Bandara Sukabumi, yang rencananya dibangun di daerah Cikembar.
"Pak Gubernur kemarin baru liat ke Cikembar. Pemerintah daerah akan menyelesaikan pembebasan tanah tahun ini. Tahun depan, kita akan mulai pembangunan," ucap Budi, 2 Agustus lalu.
Iriawan menuturkan daerah Cikembar dipilih karena lokasinya berada di antara pusat kota Sukabumi dan Pelabuhan Ratu.
"Kenapa Cikembar, karena dekat 30 kilometer ke Kota Sukabumi dan 30 kilometer ke Pelabuhan Ratu," tuturnya.
Mengenai pembangunan Bandara Sukabumi, Kementerian Perhubungan akan menyiapkan anggaran Rp 300-400 miliar untuk pembangunan infrastruktur. Bandara ini ditargetkan dapat beroperasi pada 2021 atau 2022.
Baca juga: Menhub: Rel Ganda Kereta Api Bogor-Sukabumi Rampung 2020
"Anggaran dari Kemenhub. Nanti pembebasan tanah dari pemda, pembangunan dari pemerintah pusat. Anggaran kita siapkan kira-kira Rp 300-400 miliar. Dan targetnya antara tahun 2021 atau 2022," kata Menteri Perhubungan.