Pembangunan Infrastruktur Diminta Tak Bebani Cadangan Devisa

Minggu, 19 Agustus 2018 14:13 WIB

Foto aerial pembangunan infrastruktur jembatan Wear Arafura di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku, 29 April 2018. Pembangunan jembatan tersebut ditargetkan selesai pada November 2018 dan diharapkan dapat mempermudah jalur transportasi masyarakat di antara kedua pulau. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat, Johnny G. Plate, mengingatkan pemerintah agar pembangunan infrastruktur nantinya tidak membuat defisit transaksi berjalan semakin membengkak. Terlebih jika baku banyak yang digunakan untuk membangun infrastruktur berasal dari impor sehingga membebani cadangan devisa.

Baca: Anggaran Infrastruktur 2019 Naik Jadi Rp 420,5 T, Ini Rinciannya

"Sehingga (pembangunan infrastruktur) harus dilakukan secara selektif," kata Johnny G. Plate dalam rilis, Sabtu, 18 Agustus 2018. Menurut dia, struktur APBN 2019 harus dapat melanjutkan komitmen Jokowi terkait pembangunan infrastruktur.

Johnny juga meminta agar pemerintah juga harus fokus dalam membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) menuju generasi lebih berdaya saing global. Politikus Nasdem itu menyebutkan bahwa tantangan ekonomi 2019 masih dipenuhi sentimen eksternal sehingga struktur APBN 2019 harus disusun untuk mengantisipasi dampak sentimen dari gejolak ekonomi global tersebut.

Baca: Target Pertumbuhan 5,3 Persen, Infrastruktur Harus Cooling Down

Advertising
Advertising

Ekonom Indef, Bhima Yudistira Adhinegara, sebelumnya juga mendesak pemerintah segera mengatasi defisit transaksi berjalan dalam neraca perdagangan untuk membantu menambah devisa. Devisa ini berguna dalam rangka stabilisasi perekonomian di tengah kondisi global yang masih tidak menentu. "Strateginya adalah menekan defisit transaksi berjalan," katanya, Kamis lalu.

Untuk menekan defisit transaksi berjalan, menurut Bhima, yang perlu dilakukan adalah mendorong ekspor serta mengendalikan impor. Langkah tegas pemerintah untuk mengendalikan impor tapi juga perlu dilakukan dengan hati-hati.

Pasalnya, kata Bhima, penghentian impor bahan baku bakal berdampak kepada kinerja manufaktur. Pemerintah juga dapat mengurangi belanja negara yang sifatnya konsumtif dan meningkatkan alokasi belanja yang sifatnya produktif seperti dana desa.

Presiden Joko Widodo sebelumnya dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa lalu menegaskan bahwa memperkuat cadangan devisa merupakan hal yang sangat penting. Hal ini agar mendorong ketahanan ekonomi semakin kuat, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, termasuk dampak yang terakhir terjadi di perekonomian di Turki.

"Kita juga harus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah pada nilai yang wajar, inflasi yang rendah, defisit transaksi berjalan yang aman," kata Jokowi. Ia juga mengingatkan perlunya percepatan pembangunan infrastruktur yang mendukung pariwisata, terutama pada lokasi-lokasi pariwisata prioritas yang telah ditetapkan, karena sektor pariwisata tersebut dinilai akan cepat mampu menambah dan memperkuat cadangan devisa.

ANTARA

Berita terkait

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

3 hari lalu

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

Anggota Komisi II DPR RI, Arsyadjuliandi Rachman, mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan pembayaran lahan Tol Pekanbaru-Padang.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

3 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

5 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pembangunan jalan daerah di Provinsi Gorontalo pada hari ini, Senin, 22 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Taput Ajak Masyarakat Rawat Infrastruktur yang Sudah Dibangun

7 hari lalu

Bupati Taput Ajak Masyarakat Rawat Infrastruktur yang Sudah Dibangun

Bupati Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan, mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan merawat segala pembangunan yang telah dibangun pemerintah.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

8 hari lalu

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini tengah mengerjakan pembangunan stadion, revitalisasi pasar tradisional, serta akses penunjang ke Bandara Internasional Dhoho.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

11 hari lalu

Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

Budi Arie berharap ketika upacara peringatan 17 Agustus di IKN, Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, Starlink sudah bisa beroperasi.

Baca Selengkapnya

Tembus Rp 16.000, Ini Penyebab Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Atas Dolar AS pada Libur Lebaran

14 hari lalu

Tembus Rp 16.000, Ini Penyebab Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Atas Dolar AS pada Libur Lebaran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada libur Lebaran 2024, bahkan menembus Rp16.000.

Baca Selengkapnya

Cek Kesiapan Lebaran 2024, Gibran: Solo Siap Sambut Pemudik

22 hari lalu

Cek Kesiapan Lebaran 2024, Gibran: Solo Siap Sambut Pemudik

Gibran Rakabuming Raka menyatakan sejumlah destinasi wisata juga siap menerima pengunjung yang menikmati libur Lebaran di Kota Bengawan.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diprediksi Kembali Lesu, Cadangan Devisa Menciut

22 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diprediksi Kembali Lesu, Cadangan Devisa Menciut

Analis rupiah Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini melemah ke level Rp 15.880 - Rp 15.930.

Baca Selengkapnya

Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9

23 hari lalu

Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9

Setelah turun dalam kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berhasil menguat di sesi pertama hari ini. IHSG menutup sesi di level 7,226,9 atau naik 0.83 persen.

Baca Selengkapnya