Rupiah Diproyeksi Rp 14.400 di 2019, Sri Mulyani Sebut Trump ...

Jumat, 17 Agustus 2018 19:29 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbicara dengan petugas saat mengecek persiapan Asian Games 2018 di Terminal 3 Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang, Senin, 13 Agustus 2018. Tempo/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memproyeksikan rupiah di level Rp 14.400 dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2019. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut angka yang dipatok itu termasuk konservatif.

Baca: Krisis Turki Berimbas pada Rupiah, Bambang Soesatyo: Saya Waswas

Namun ia menuturkan pergerakan perekonomian global tidak bisa diprediksi. "Kita akan selalu melihat dinamika ekonomi global, apakah ada yang bisa memprediksi besok Presiden Trump (Donald Trump) Twitter-nya apa? Kan enggak ada, ya," ujarnya di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Agustus 2018.

Sri Mulyani berujar pemerintah saat ini hanya bisa melihat tren perekonomian global. Ia melihat pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat masih akan cukup kuat, terutama pada kuartal II 2018. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Negeri Abang Sam itu masih bisa terjaga untuk dua kuartal ke depan.

Kendati demikian, defisit APBN Amerika Serikat juga ikut naik seirama dengan suku bunga acuannya, yang juga menanjak. Belum lagi adanya kenaikan harga komoditas belakangan ini, yang akan berpengaruh kepada permintaan domestik Amerika.

Advertising
Advertising

Tak berhenti di sana, tantangan lain perekonomian Amerika adalah kenaikan harga di dalam negeri akibat kebijakan kenaikan tarif impor oleh Presiden Trump. "Jadi mungkin dia enggak akan cukup panjang napasnya, dan itulah yang kita lihat sebagai salah satu risiko untuk tahun depan," ucap Sri Mulyani.

Sri Mulyani berujar pemerintah akan selalu berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) guna menjaga nilai tukar mata uang. Sebab, urusan kurs sejatinya adalah domain BI. Ia akan melihat cara bank sentral menjaga stabilitas kurs ataupun inflasi.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memproyeksikan nilai tukar rupiah pada 2019 berada di kisaran Rp 14.400 per dolar Amerika. Level tersebut menggambarkan kurs yang lebih melemah bila dibandingkan dengan dipatoknya nilai tukar rupiah dalam APBN 2018 sebesar Rp 13.400 per dolar Amerika.

Proyeksi nilai tukar Rp 14.400 per dolar Amerika itu didasari pada pertimbangan bahwa Indonesia masih akan menghadapi banyak tantangan untuk menjaga stabilitas dan pergerakan nilai tukar rupiah pada 2019. Salah satu persoalannya, kata Jokowi, adalah dinamika ekonomi negara maju.

Baca: Target Investasi Terancam Pelemahan Rupiah

"Termasuk normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat dan Eropa serta perkembangan ekonomi Tiongkok," ujar Jokowi saat pembacaan nota keuangan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 16 Agustus 2018. Sebenarnya, tantangan ini tidak hanya dialami rupiah, tapi juga banyak mata uang global.

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya