Kenaikan BI Rate Diprediksi Buat Rupiah Menguat Hari Ini
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 16 Agustus 2018 10:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Analis Panin Sekuritas William Hartanto memprediksi rupiah akan menguat hari ini. William memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.540 - Rp 14.650 per dolar Amerika Serikat. "Rupiah hari ini diprediksi menguat, faktornya adalah respons positif terhadap kenaikan suku bunga," kata William saat dihubungi, Kamis, 16 Agustus 2018.
BACA: Menteri ESDM Restui Ekspor 25 Juta Ton Batu Bara Tanpa DMO
Kemarin, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 14-15 Agustus 2018 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI 7 Day Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen. Suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan tersebut konsisten dengan upaya untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik dan mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman.
Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di angka Rp 14.621 pada Rabu, 15 Agustus 2018. Angka tersebut menunjukkan penguatan 4 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 14.625 pada penutupan Selasa, 14 Agustus 2018.
Sedangkan pada 14 Agustus 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 14.694 dan kurs beli Rp 14.548.
BACA: OJK: Volatilitas Rupiah dan IHSG Relatif Tinggi tapi Sementara
Sedangkan Senior Analyst CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran 14.611-14.581. Menurut Reza pergerakan dolar AS yang kembali mengalami penguatan diperkirakan dapat menghambat peluang rupiah untuk bertahan di zona positif.
"Pelaku pasar pun diperkirakan akan kembali meningkatkan permintaannya pada dolar AS. Ditambah lagi, dengan masih adanya sejumlah sentimen yang dianggap kurang baik maka dapat membuat rupiah kembali melemah meskipun telah dihadang oleh kenaikan suku bunga acuan," ujar Reza.