BPS: Neraca Perdagangan Juli 2018 Defisit USD 2,03 Miliar
Reporter
Kartika Anggraeni
Editor
Martha Warta Silaban
Rabu, 15 Agustus 2018 13:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2018 defisit sebesar US$ 2,03 miliar. Angka tersebut memburuk jika dibandingkan neraca perdagangan pada Juni 2018 yang surplus US$ 1,74 miliar.
BACA: Defisit Neraca Berjalan 3 Persen, Sri Mulyani: Kami Waspada
"Penyebabnya ekspor lebih kecil dibandingkan dengan impor. Ekspor sudah besar tetapi impornya lebih besar lagi," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantor Badan Pusat Statistik, Rabu, 15 Agustus 2018.
Ia menjelaskan total ekspor Indonesia pada Juli 2018 sebesar US$ 16,24 miliar atau meningkat sebesar 25,19 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Ekspor tersebut terdiri dari sektor nonmigas sebesar US$ 1,42 miliar dan sektor migas sebesar US$ 14,81 miliar.
Ekspor industri pengolahan meningkat sebesar 37,84 persen karena adanya perbaikan harga dari komoditas minyak kelapa sawit, tekstil dan besi baja. "Ekspor pertambangan naik 7,27 persen karena harga batu bara," ujarnya.
BACA: Kemendag Ungkap Sulitnya Membuat Neraca Perdagangan Surplus
Sementara total impor Indonesia di Juli 2018 mencapai US$ 18,27 miliar atau meningkat sebesar 62,17 persen. Impor tersebut disumbang dari sektor migas sebesar US$ 2,61 miliar dan sektor nonmigas sebesar US$ 15,65 miliar.
Jika diakumulasi, nilai ekspor Indonesia pada Januari - Juli 2018 meningkat sebesar US$104,24 miliar dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar US$ 93,61 miliar. Sedangkan untuk impor secara akumulatif tercatat US$107,32 miliar. "Sehingga Januari-Juli 2018 Indonesia mencatat defisit US$3,09 miliar," ujarnya.
Baca berita tentang neraca perdagangan lainnya di Tempo.co.