Analis Jelaskan Dampak Krisis Turki ke Anjloknya IHSG

Senin, 13 Agustus 2018 21:19 WIB

Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan yang menimpa mata uang Turki, yaitu lira dinilai memberi dampak ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG yang pada pembukaan perdagangan berada di posisi 6014,73, di akhir perdagangan ditutup 5.861,24 atau melemah 215,92 poin (3,5 persen). Tercatat asing melakukan aksi jual sepanjang hari sebesar Rp 646,88 miliar.

Baca: Rupiah Melemah, IHSG Sempat Jeblok ke Level 5.844,34

Sedangkan rupiah menyentuh level baru, yaitu 14.602 terhadap dolar Amerika Serikat. Namun berdasar kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) rupiah berada di posisi 14.583 per dolar Amerika.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menyatakan sentimen pelemahan lira yang disusul melemahnya rupiah membuat IHSG terkoreksi. Menurut dia, pasar cukup khawatir dengan situasi yang terjadi di Turki dimana pelemahan lira mencapai level terdalam, yaitu sekitar 16 persen. "Ketika lira (mata uang lainnya, kecuali dolar Amerika) melemah investor memindahkan asetnya ke yang lebih tidak beresiko," kata dia, Senin 13 Agustus 2018.

Senada, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan faktor global dan domestic memiliki andil dalam anjloknya IHSG hari ini. Faktor global yang mempengaruhi salah satunya ialah karena krisis keuangan Turki dengan turunnya Lira hingga 40 persen year to date (ytd).

Advertising
Advertising

“Krisis Turki diprediksi akan menyebabkan spillover effect ke Eropa dan negara berkembang lainnya,” kata dia. Bhima menjelaskan kondisi pasar modal ikut diperparah sanksi dari Amerika Serikat (AS) berupa kenaikan bea masuk aluminium asal Turki. “Dampaknya aset emerging market agak dihindari. Investor global memborong dolar dan Treasury bond sebagai pelarian atau flight to quality ke aset yang lebih aman,” ujarnya.

Sementara itu sentimen negatif dari dalam dipengaruhi defisit transaksi berjalan yang menembus 3 persen terhadap PDB di kuartal II 2018. Menurut Bhma defisit transaksi berjalan berpotensi melebar di kuartal III dan kuartal IV akibat naiknya biaya kebutuhan impor, pembayaran utang jatuh tempo dan realisasi proyek infrastruktur yg menyedot bahan baku impor.

“Respon BI dalam menghadapi rupiah jg masih andalkan cadev. Jadi hasil RDG BI proyeksinya akan pertahankan 7 days repo di level 5,25 persen. Tidak ada surprise dari BI sehingga ekspektasi pasar cenderung menahan diri,” tutur dia.

Baca: OJK Jelaskan Penyebab Pelemahan IHSG di Triwulan II 2018

Sementara hasil pendaftaran capres dan cawapres masih ditanggapi ditanggapi beragam. Pasar khususnya investor asing, kata Bhima, kaget Jokowi memilih Ma’ruf amin yang dinilai belum kompeten menyelesaikan masalah ekonomi. Sementara visi misi Prabowo- Sandiaga dinilai masih abstrak. “Ini membuat IHSG lebih ditopang investor domestik, sementara investor asing dalam 1 minggu terakhir membukukan penjualan bersih Rp 733 miliar.”

ADITYA BUDIMAN | MUHAMMAD HENDARTYO | KARTIKA ANGGRAENI

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

4 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

7 hari lalu

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

Dinamika kebijakan Bank Sentral Amerika diprediksi masih memberi pengaruh pada penurunan IHSG pekan depan

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

11 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

12 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

13 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

13 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

17 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya