Produksi Kopi Stagnan, Darmin: Bisa - bisa RI Jadi Importir

Rabu, 8 Agustus 2018 12:44 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjajal kopi Pagur Arabica di diskusi tentang Agro Industri Kopi Global di Hotel Borobudur, Jakarta. Rabu, 8 Agustus 2018. Tempo / Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution khawatir dalam 2-3 tahun ke depan Indonesia mulai jadi pengimpor kopi. Pasalnya, pertumbuhan produksi kopi nasional cenderung stagnan dan tidak mengimbangi pertumbuhan konsumsi.

Baca: Indonesia Incar Pasar Kopi CIna, Tumbuh 30 Persen Setahun

"Produksinya rata-rata 0,3 persen per tahun, kalau tidak diantisipasi, tak menutup kemungkinan2-3 tahun mendatang kita jadi importir kopi," ujar Darmin dalam acara diskusi soal agro industri kopi di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu 8 Agustus 2018.

Darmin melihat peluang ekspor biji kopi arabika masih terbuka untuk ekspor. Namun, untuk konsumsi dalam negeri secara umum, diproyeksikan mesti impor.

Baca: Kopi Indonesia Mendominasi Pasar Kopi di Mesir

Advertising
Advertising

Berdasarkan data yang ia pegang, Darmin berujar konsumsi kopi nasional tercatat tumbuh pesat. Dalam lima tahun terakhir, konsumsi kopi tumbuh 8,8 persen per tahun. "Itu dua kali lipat dari pendapatan per kapita," ujar Darmin.

Darmin melihat persoalan produksi itu berkaitan dengan kemampuan finansial para petani kopi, ketersediaan lahan perkebunan kopi, serta produktifitas kebun. Apalagi, kopi mayoritas ditanam oleh masyarakat, bukan perusahaan besar. "Sempitnya lahan dan produktifitas membuat kemampuan finansial petani untuk memperluas kebun dan peremajaan jadi terbatas," katanya.

Pada tahun 2017, areal perkebunan kopi di Indonesia tercatat 1,25 juta hektare dengan komposisi 73 persen kopi robusta dan 27 persen kopi arabika. Luasan itu masih di bawah luas perkebunan kelapa sawit, kelapa, dan karet yang luasnya di atas 2 juta hektare.

Meski begitu, luasan kebun kopi per keluarga ternyata rata-rata hanya 0,7 hektare untuk robusta dan 0,6 hektare untuk arabica. Dampaknya, petani menjadi kesulitan untuk melakukan budidaya secara benar dan sulit meremajakan kebunnya. "Sebab kalau tanaman yang ada ditebang, mereka makan dari mana?" ujar Darmin. "Itu perlu minimal 2,7 hektare."

Apalagi produktifitas kebun kopi petani juga, menurut Darmin, masih rendah. Untuk robusta, produksinya masih 0,53 per hektare dari potensi 2 ton dan untuk arabika 0,55 ton dari potensi 1,5 ton. "Jadi pesan yang mau saya sampaikan adalah memang dalam situasi di mana peran perkebunan rakyat besar, maka pemerintah harus hadir," ujarnya.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

13 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

14 jam lalu

Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

Berikut ini lima minuman kesehatan yang bagus untuk menghilangkan sembelit serta perlancar BAB.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

2 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

5 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya