Sri Mulyani Waspadai Pertumbuhan Investasi Hingga Akhir tahun
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 6 Agustus 2018 17:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua 2018 sebesar 5,27 persen. Kendati demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berujar masih mewaspadai pertumbuhan investasi.
Baca juga: Investasi Proyek Kereta Api di Kaltim Akan Dibahas di Rusia
"Investasi tumbuhnya tidak setinggi yang dibayangkan, di bawah 6 persen," ujar Sri Mulyani di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin, 6 Agustus 2018.
Padahal, kata Sri Mulyani, pertumbuhan impor cukup tinggi, masih melebihi pertumbuhan ekspor produk dalam negeri. "Artinya, di satu sisi kita lihat impornya untuk bahan baku dan barang modal adalah positif tetapi belum diterjemahkan ke dalam tingginya pertumbuhan investasi dan ekspor."
Di sisi produksi, ujar Sri Mulyani, sektor konstruksi sudah meningkat cukup tinggi. Hanya saja, di sektor manufaktur cukup lemah. Ia menduga libur panjang Juni menjadi faktor menurunnya kegiatan dan produktifitas manufaktur.
Baca: 3 Perusahaan Asing Investasi Ratusan Miliar Rupiah di Jawa Tengah
"Jadi faktor seasonal hilang di kuartal ketiga dan keempat diharapkan ada kompensasi dalam industri manufaktur yang cukup baik," kata Sri mulyani. Ia berharap pertumbuhan produksi sektor manufaktur juga memulih dengan pertumbuhan impor bahan baku dan barang modal.
"Dan itu diikuti oleh, seperti yang dikatakan OJK (Otoritas jasa Keuangan), kredit perbankan sudah double digit di atas 10 persen. Diharapkan pembentukan modal tetap bruto di kuartal ketiga dan keempat akan membaik," kata Sri Mulyani.
Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menuturkan pertumbuhan tersebut didukung oleh seluruh lapangan usaha. "Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa lainnya sebesar 9,22 persen," ujar dia di Kantor BPS. Selanjutnya, ia mengatakan kontribusi pertumbuhan tersebut disusul oleh jasa perusahaan 8,39 persen dan transportasi pergudangan 8,59 persen.
Suhariyanto berujar, jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua 2018, industri pengolahan tumbuh 0,84 persen. Kemudian, perdagangan besar eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 0,69 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 0,64 persen, konstruksi 0,55 persen, dan transportasi pergudangan 0,35 persen.
Baca berita lainnya tentang investasi di Tempo.co.