JK: Kemacetan Itu Kemajuan, Tapi Tidak Dilengkapi Infrastruktur

Kamis, 2 Agustus 2018 12:14 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla setelah menjadi saksi dalam Persidangan PK, Suryadharma Ali mantan Menteri Agama di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat Rabu 1 1 Juli 2018. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK membuka lokakarya Pembangunan Infrastruktur melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Dia berharap acara ini bisa menghasilkan pandangan baru mengenai sistem kerjasama hingga pendapatan yang menarik bagi swasta untuk turut membangun infrastruktur.

Baca: Bantah Data Kemiskinan SBY, JK: Data BPS Valid

Terkait hal itu, JK mengatakan Indonesia masih kekurangan infrastruktur. Pemerintah terlambat menggenjot pembangunan tersebut. "Salah satu cirinya di Jakarta macet terus. Kemacetan itu adalah kemajuan, tapi tidak dilengkapi dengan infrastruktur," kata dia di kantornya, Jakarta, Kamis, 2 Agustus 2018.

Menurut JK pemerintah sudah melakukan beragam upaya. Namun anggaran pendapatan dan belanja negara serta di daerah tak mencukupi. Peran swasta sangat dibutuhkan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur.

Baca: JK: Perang Dagang Amerika - Cina Pengaruhi Ekspor Indonesia

Advertising
Advertising

Peran swasta, menurut JK, masih terbatas. Pasalnya tak semua proyek infrastruktur yang dibutuhkan pemerintah masuk kategori menguntungkan bagi swasta. "Swasta biasanya ikut kalau bisnisnya viable," ujarnya.

JK mencontohkan proyek pengairan hingga pembangunan jalan di desa dan kabupaten. Proyek tersebut sangat penting namun secara bisnis, keuntungan bagi perusahaan sulit dihitung. Beda dengan proyek jalan tol dan bandar udara. Perusahaan swasta bisa menghitung dengan jelas Investment Rate Return-nya sehingga mereka mau terlibat.

Pemerintah sudah berupaya mempermudah kerjasama dengan swasta melalui sejumlah skema. Salah satunya skema KPBU. Di sektor energi, ada Independent Power Producer (IPP) dan Partnership Power Agremeent (PPA).

Dengan lokakarya KPBU, JK berharap ada solusi lain untuk meningkatkan kerjasama pemerintah dan swasta. Dia juga ingin lokakarya tersebut menghasilkan hitungan bisnis yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Suharso Manoarfa mengatakan lokakarya tersebut merupakan kerjasama antara ADB Institute dengan Wantimpres. "Yang mau kita bahas adalah model pembiayaan masa depan untuk pembangunan infrastruktur yang tidak memberatkan APBN tapi juga bisa mengundang partisipasi swasta untuk ikut," ujarnya menanggapi pernyataan JK sebelumnya itu.

Berita terkait

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

10 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

3 hari lalu

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, meninjau langsung jalan Desa Srikaton menuju ke Jalan Perambahan, pada Minggu, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

8 hari lalu

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

Anggota Komisi II DPR RI, Arsyadjuliandi Rachman, mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan pembayaran lahan Tol Pekanbaru-Padang.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

8 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

10 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pembangunan jalan daerah di Provinsi Gorontalo pada hari ini, Senin, 22 April 2024.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

11 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya