Rupiah Melemah Mendekati Rp 15 Ribu, karena Pernyataan BI?

Jumat, 20 Juli 2018 12:32 WIB

Logo Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah kembali mengalami pelemahan. Berdasarkan Jakarta Interspot Dollar Rate Bank Indonesia, nilai tukar rupiah menembus level Rp 14.520 per dolar Amerika Serikat pada Jumat, 20 Juli 2017 pukul 11.03 WIB.

Baca: Gubernur BI Sebut Kurs Rupiah Overvalue, Apa Artinya?

Peneliti Institute for Development Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan pelemahan itu salah satunya disebabkan oleh pernyataan BI yang merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 5,1 persen. "Sentimen langsung berubah pesimistis," ujar Bhima kepada Tempo, Jumat, 20 Juli 2018.

Revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi itu disampaikan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada jumpa pers selepas Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Bulan Juli, beberapa hari lalu. Padahal, kata Bhima, BI akan menjaga ekspektasi pasar dengan tone positif. "Namun, RDG kemarin malah membuktikan sebaliknya."

Baca: Rupiah Melemah, Industri Manufaktur Terancam Kalah Daya Saing

Advertising
Advertising

Belum lagi, dari RDG kemarin, BI juga tampak memasang posisi tidak akan menaikkan tingkat suku bunga acuan sampai akhir tahun 2018. Dampaknya, investor cenderung menahan diri.

Padahal, menurut Bhima, ruang pengetatan moneter masih ada setidaknya sekali lagi. Ia berujar ada kemungkinan BI sedang menunggu fenomena super dolar memuncak pada pertengahan semester 2 tahun ini. "Sehingga 7 day repo rate mungkin akan dinaikkan lagi 25 basis poin," kata Bhima.

Dari faktor global, Bhima memprediksi perang dagang akan semakin memburuk, setelah konsensus antara negeri Abang Sam dan Cina belum juga tercapai. Pada muranya, perang dagang diperkirakan tidak berlangsung lama.

Indikator lainnya, kata Bhima, indeks dolar bertahan di angka tertinggi 95,2, menguat ketimbang mata uang dominan dan akan mencapai titik tertingginya pada September atau Oktober.

Beberapa hari lalu, Dewan Gubernur Bank Sentral mengumumkan kebijakannya menahan suku bunga acuan di 5,25 persen. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan arah kebijakan moneter akan tetap hawkish namun pelonggaran dilakukan melalui kebijakan makroprudensial.

Di tengah tekanan kuat terhadap rupiah saat ini, Gubernur BI tersebut menyebutkan besaran bunga acuan saat ini sudah cukup untuk membuat imbal hasil instrumen keuangan di pasar domestik menarik dan membawa investor asing kembali ke Tanah Air.

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya