Sri Mulyani: Predikat WTP Tak Berarti Tak Ada Korupsi

Kamis, 19 Juli 2018 17:10 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sambutan usai menyerahkan piagam penghargaan Wajib Pajak kepada di Gedung Radjiman Wedyodiningrat, Jakarta, 13 Maret 2018. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berujar predikat Wajar Tanpa Pengecualian yang diberikan Badan Pemeriksa Keuangan kepada kementerian dan lembaga tidak menjamin tidak adanya korupsi di sana. Demikian pula, predikat itu juga tidak berarti tidak adanya pemborosan.

BACA: Sri Mulyani Minta Pertamina Segera Ambil Langkah Jaga Kesehatan

"Karena dia hanya compliance terhadap apa yang dia rencanakan dan apa yang dia laporkan," ujar Sri Mulyani saat rapat bersama Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 19 Juli 2018.

Pernyataan itu dilontarkan menanggapi pertanyaan Ketua Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng mengenai predikat WTP yang semestinya mencerminkan bahwa kementerian atau lembaga tersebut bebas dari korupsi. "Kalau sudah bagus (laporan keuangannya) kan mestinya sudah enggak ada (korupsi)," kata Mekeng.

Menurut Sri Mulyani, bisa saja suatu aktivitas dianggarkan melebihi kebutuhannya, namun tetap terbelanjakan dan dilaporkan dengan baik. Itu akan tetap dinilai memenuhi audit BPK.

Untuk mengantisipasi adanya isu pemborosan itu, Sri Mulyani telah menunjuk wakil menteri dan inspektorat jenderal untuk melakukan penyisiran terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang sekarang sedang berjalan.

"Untuk melihat apa sih aktivitas yang masuk dan secara detail," ujar Sri Mulyani. Selanjutnya berkoordinasi dengan Sekretariat Jenderal untuk minta perbaikan dalam perencanaan penganggaran dan detail mengenai aktivitas yang memang menjadi prioritas.

BACA: Sri Mulyani Jelaskan Laporan Keuangan Kementerian di DPR

Mengenai isu korupsi, Sri Mulyani menyatakan komitmennya untuk menekan angka korupsi itu seminimal mungkin. "Kalau perlu dinolkan," ujar dia. Meski, ancaman terhadap penyelewengan tata kelola selali ada di kementerian/lembaga, baik di level pusat maupun daerah.

Untuk mengatasinya, Sri Mulyani berujar solusinya adalah reformasi. Integritas, menurut dia, adalah nilai yang paling penting di kementeriannya. Itu tercermin dalam mendesain proses bisnis dan transparansi.

Ia juga akan melihat muasal dari korupsi itu, misalnya soal penganggaran. "Contohnya di bea cukai dimana mereka harus patroli bahan bakarnya tidak cukup kemudian mereka mencari sumber tempat lain itu komprimisme jadinya," ujar Sri Mulyani. Kalau itu yang terjadi, ia mengatakan koreksi harus dilakukan di sektor tersebut.

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

7 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

15 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

1 hari lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

3 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

3 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya