Ekonomi Eropa Terancam Loyo Akibat Trump Kobarkan Perang Dagang

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 13 Juli 2018 14:40 WIB

Perang Kurs, Perdagangan Global Anjlok

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi mereka dari 2,3 persen menjadi 2,1 persen akibat terjadinya perang dagang lintas negara. Komisioner Perekonomian Uni Eropa, Pierre Moscovici, mengatakan pemangkasan proyeksi dilakukan tidak saja akibat perang dagang, tapi juga akibat ketidakpastian kebijakan di bidang ekonomi.

Menurut Moscovici, masalah tersebut mengakibatkan penurunan kepercayaan diri dan mengganggu iklim bisnis. "Meningkatnya ketegangan akibat perang dagang telah menciptakan bencana, tidak ada pemenang, yang ada hanya kerusakan," katanya seperti dikutip dari CNN, Jumat, 13 Juli 2018.

Baca: Sri Mulyani: Pemerintah Petakan Sektor Terdampak Perang Dagang

Amerika dan Uni Eropa mempunyai hubungan dagang yang erat. Nilai kerja sama perdagangan mereka mencapai US$ 1,1 triliun per tahun.

Namun kerja sama tersebut rusak akibat perang dagang yang dikobarkan Presiden Amerika Donald Trump. Dia beberapa waktu lalu memberlakukan tarif impor untuk baja dan aluminium asal Uni Eropa. Trump masih mengancam akan memberlakukan tarif impor 20 persen atas ekspor mobil Uni Eropa.

Perang dagang juga terjadi antara Amerika Serikat dan Cina. Kedua negara saling meningkatkan tarif impor sehingga ikut mempengaruhi perdagangan dan perekonomian global.

Advertising
Advertising

Sebagaimana diketahui, tensi perang dagang semakin panas dan meluas. Yang terbaru, pemerintahan Trump kembali mendorong ketegangan perdagangan Amerika Serikat dan Cina dengan rencana merilis tambahan daftar barang impor asal Cina yang akan dikenakan tarif, yang jumlahnya mencapai US$ 200 miliar.

Baca: JK: Perang Dagang Amerika - Cina Pengaruhi Ekspor Indonesia

Tarif tersebut dapat berlaku setelah konsultasi publik berakhir pada 30 Agustus, menurut pernyataan dari kantor Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat, yang dirilis pada Selasa, 10 Juli 2018. Daftar barang yang diusulkan termasuk barang-barang konsumen, seperti pakaian, komponen televisi dan lemari es, serta barang-barang berteknologi tinggi lainnya, tapi menghilangkan beberapa produk, seperti telepon seluler. Pemerintah Cina menyatakan usulan tarif impor baru oleh Amerika akibat perang dagang ini akan merusak sistem WTO dan globalisasi.

BISNIS

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

6 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

13 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

5 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya