Pacu Ekspor, Airlangga Minta Pungutan Minyak Goreng Diturunkan

Jumat, 13 Juli 2018 14:21 WIB

Presiden Jokowi Widodo saat memantau kondisi kebun kelapa sawit di Desa Kota Tengah, Kabupaten Serdang, Sumatera Utara, 27 November 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah terus memutar otak untuk memacu ekspor produk Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan menurunkan besar dana iuran bagi pengusaha kelapa sawit yang mengekspor minyak goreng.

"Untuk mendorong ekspor, kami minta agar bea iuran Badan Pengelola Dana Perkebunan-nya bisa diturunkan," ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto selepas rapat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat, 13 Juli 2018.

Airlangga belum mau menyebutkan besaran bea yang dipungut untuk ekspor minyak goreng itu. Dia mengatakan detail kebijakan itu masih akan dibicarakan lebih lanjut dalam rapat-rapat berikutnya bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan pihak-pihak lainnya.

Baca: INDEF: 70 Persen Pasar Ekspor Itu-itu Saja

Usulan tersebut, kata Airlangga, dilontarkan dengan mempertimbangkan minyak goreng sebagai produksi hilir dari minyak sawit. Sementara, iuran BPDP semestinya dikenakan hanya untuk produk pada proses pertama, yaitu Crude Palm Oil alias CPO.

Advertising
Advertising

Selain minyak goreng, produk turunan dari minyak sawit juga adalah fatty alkohol. "Kalau fatty alkohol dan produk lainnya juga enggak dikenakan iuran, tentu minyak goreng sewajarnya begitu," kata Airlangga.

Simak: Darmin Nasution Ingin Andalan Ekspor Beralih ke Non Komoditas

Harapannya, dengan kebijakan tersebut ekspor minyak goreng bisa naik jumlahnya. Selain minyak goreng, produk sawit yang dipertimbangkan untuk diberikan insentif adalah cangkang sawit.

Iuran terhadap pelaku usaha kelapa sawit merupakan pelaksanaan peraturan yang dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

Dalam beleid tersebut termaktub dana pungutan bersumber dari pelaku usaha Perkebunan Kelapa Sawit, dana lembaga pembiayaan dan dana masyarakat serta dana lain yang sah. Dana yang bersumber dari pelaku Usaha Perkebunan Kelapa Sawit meliputi pungutan atas ekspor komoditas Perkebunan Kelapa Sawit dan atau turunannya.

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

3 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

5 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

7 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

7 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

8 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

8 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

8 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

9 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya