Gubernur BI Sebut Kurs Rupiah Overvalue, Apa Artinya?

Rabu, 11 Juli 2018 20:32 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) mendapat ucapan selamat dari kolega dan teman sejawat usai pelantikannya di Mahkamah Agung, Jakarta, 24 Mei 2018. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan nilai tukar rupiah masih overvalue atau terlalu lemah dari fundamental. Menurut Perry, jika dilihat dari fundamental rupiah semestinya akan dapat ruang untuk lebih menguat.

"Kami melihat bahwa nilai tukar yang ada sekarang itu masih overvalue masih terlalu lemah kalau dibandingkan dengan fundamentalnya. Sehingga dari sisi fundamentalnya mestinya ada ruang untuk lebih apresiatif lagi," kata Perry Warjiyo saat ditemui di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Rabu, 11 Juli 2018.

Baca: Industri Manufaktur di Daerah Ini Terpukul oleh Pelemahan Rupiah

Perry mengatakan kebijakan BI terkait nilai tukar rupiah bertujuan untuk terus menjaga stabilitas sesuai dengan kondisi fundamentalnya. Menurut Perry, nilai tukar rupiah masih mendapat tekanan eksternal, namun dibanding negara lain relatif terkendali.

Pasalnya, pelemahan nilai tukar rupiah yang 5,6 persen ini lebih rendah dari mata uang negara lain seperti Filipina, India, Brasil, Korea Selatan dan Turki. "Ini yang kami tegaskan bahwa nilai tukar itu relatif terkendali dan kami nyatakan kembali komitmen BI untuk terus jaga stabilitas ekonomi khususnya stabilitas nilai tukar. Artinya sebenarnya rupiah itu masih ada potensi untuk menguat," kata Perry.

Advertising
Advertising

Baca: Rupiah Melempem, Industri Farmasi Dilema Naikkan Harga Produk

Menurut Perry, saat ini nilai tukar rupiah stabil karena koordinasi kebijakan pemerintah yang berjalan baik dan tepat. Dari sisi BI, kenaikan suku bunga acuan atau BI 7 Day Repo Rate sebesar 50 basis poin memang dimaksudkan supaya pasar keuangan Indonesia kompetitif, khususnya pasar Surat Berharga Negara (SBN). "Dan alhamdulillah dalam beberapa waktu terakhir ini terjadi arus masuk asing ke SBN dan itu menjadi satu poin positif yang memang mendorong stabilitas nilai tukar," ujarnya.

Perry mengatakan koordinasi dari BI dan pemerintah terus erat untuk membuat bauran kebijakan antara kebijakan fiskal, kebijakan reformasi struktural dan juga dukungan dari kebijakan bank sentral dan Otoritas Jasa Keuangan. Kebijakan tersebut juga bertujuan untuk lebih mendorong ekspor mengurangi impor mendorong pariwisata dan juga mendorong arus modal asing untuk pembiayaan-pembiayaan ekonomi.

"Koordinasi terus dilakukan untuk tidak hanya memperkuat dari transaksi berjalan kita, tapi juga mendorong pertumbuhan dan itu menjadi satu poin penting," ujar Perry. Hal ini pula yang diharapkan bakal mendorong penguatan rupiah pada akhirnya.

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

7 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

12 jam lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

17 jam lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

1 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

2 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

4 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

4 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

5 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

5 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

5 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya