Kinerja Garuda Indonesia Bakal Dievaluasi Setiap 3 Bulan

Reporter

Bisnis.com

Editor

Anisa Luciana

Jumat, 6 Juli 2018 15:51 WIB

Pilot dan pramugari Garuda Indonesia memberikan penghormatan terakhir kepada Boeing 747-400 di Cengkareng, 9 Oktober 2017. Tempo/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk. berkomitmen melakukan perbaikan kinerja yang bakal dievaluasi secara berkala setiap tiga bulan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury mengatakan kajian akan dilakukan langsung oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal tersebut merupakan salah satu kesepakatan dalam pertemuan antara Menteri BUMN Rini Soemarno, Asosiasi Pilot Garuda (APG), Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) dan manajemen Garuda Indonesia.

Baca juga: Mogok Kerja Pilot Garuda Batal, 4 Poin Kesepakatan Tercapai

"Kami berkomitmen untuk melakukan perbaikan terkait dengan keuangan, operasional, hingga pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM). Akan dilakukan review berkala setiap tiga bulan," ungkap Pahala, Jumat, 6 Juli 2018.

Pahala menambahkan, perbaikan emiten berkode GIAA ini juga akan dilakukan terhadap hubungan industrial seperti bentuk komunikasi bipartit, yakni antara pekerja dengan perusahaan, hingga pengaturan cara kerja.

Advertising
Advertising

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Pilot Garuda (APG) Bintang Hardiono mengapresiasi langkah pemerintah yang langsung menyerahkan urusan konflik internal perusahaan kepada Kementerian BUMN. "Review ditangani langsung Kementerian BUMN, jadi kepercayaannya ada," ujarnya.

Baca juga: Kementerian BUMN Apresiasi Pembatalan Mogok Kerja Pilot Garuda

Sementara itu, Ketua Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) Ahmad Irfan Nasution memastikan permasalahan dengan pihak manajemen sudah selesai. "Semua (permasalahan) sudah kami sampaikan kepada Bu Rini (Menteri BUMN Rini Soemarno), ketika dinasehati ya sudah. Kami anggap permasalahan sudah clear," tuturnya.

Diketahui, APG bersama Sekarga menuntut manajemen untuk melakukan restrukturisasi jumlah direksi dari 8 orang menjadi 6 orang. Idealnya, cukup direktur utama, direktur operasi, direktur teknik, direktur keuangan, direktur personalia dan direktur niaga.

Pekerja meminta pergantian direksi dari kalangan profesional di bidang penerbangan dari kalangan internal perusahaan. Tuntutan tersebut diajukan setelah menilai terdapat beberapa masalah di tubuh manajemen Garuda Indonesia.

BISNIS

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

23 jam lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

1 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

2 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

2 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

3 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

3 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

3 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya