TEMPO.CO, Tangerang - Manajemen Garuda Indonesia, Serikat Karyawan Garuda, dan Asosiasi Pilot Garuda Indonesia memastikan pembatalan rencana mogok kerja yang akan dilakukan karyawan dan para pilot.
"Ini mempertimbangkan aspek kepentingan nasional terutama penerbangan haji yang akan dimulai 17 Juli ini," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury saat press conference bersama di Auditorium Center Garuda Indonesia Cengkareng, Jumat 6 Juli 2018.
Baca juga: Rencana Mogok Pilot Garuda, Menhub Janji Audit Soal Keselamatan
Jumpa pers bersama ini dihadiri Wakil Presiden Asosiasi Pilot Garuda Indonesia (APG) Capt Leo Bagoes, Presiden APG Capt Bintang Hardiono, Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N.Mansury, Direktur Operasi Garuda Indonesia Capt Triyanto Moeharsono, Presiden Konfederasi Karyawan BUMN Irfan Nasution, Tommy Tampatty Perwakilan Serikat Karyawan Garuda Indonesia.
Pahala mengatakan kesepakatan ini muncul setelah dilakukan pertemuan antara Direksi Garuda Indonesia, Sekarga dan APG dengan Menteri BUMN Rini Soemarno pada Kamis kemarin.
Pertemuan tersebut, kata Pahala, menghasilkan empat poin komitmen seperti berikut :
1. Berkomitmen untuk bersama-sama menjaga dan memperbaiki kinerja Perusahaan.
2. Melakukan komunikasi dengan baik dan menjadikan Sekarga dan APG sebagai mitra kerja manajemen dalam menjaga dan memperbaiki kinerja Perusahaan.
3. Sekarga dan APG sepakat membatalkan rencana aksi mogok dan tetap berkomitmen menjaga kelangsungan operasional penerbangan Garuda Indonesia.
4.Berkomitmen untuk bersama-sama mendukung dan mensukseskan program nasional Perusahaan seperti penerbangan Haji tahun 2018/1439 H.
Tommy Tampatty, Perwakilan Serikat Karyawan Garuda Indonesia, mengatakan kesepakatan untuk tidak melaksanakan mogok ini tidak ada kemenangan bagi pihak manapun. "Ini kemenangan Garuda Indonesia," katanya.
Presiden Asosiasi Pilot Garuda Bintang Handono mengatakan APG lebih mengedepankan komitmen keselamatan. "Safety number one terutama untuk layanan publik," katanya.