IHSG Diprediksi Tembus 6.100 Pekan Depan, Ini Sebabnya

Minggu, 1 Juli 2018 14:12 WIB

Pengunjung melintas di depan papan tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG akan menguat pekan depan. Nafan memperkirakan IHSG akan menguat 3,3 hingga 5,5 persen.

"Minggu depan dari Senin bisa 3,3 persen, optimistis 3,8 persen, karena menutup gap. Tapi kalau target maksimalnya di 6.100 lebih, bisa 3,3 hingga 5,5 persen dari posisi IHSG yang ditutup kemarin," kata Nafan Aji saat dihubungi, Sabtu, 30 Juni 2018.

Baca: IHSG Merosot Tajam, Perang Dagang Masih jadi Penyebab Dominan

Menurut Nafan IHSG sudah mulai menunjukkan penguatan pada Jumat. Hal tersebut diprediksi akan terus menguat. "Apalagi ada gap area, secara teknikal ada area kosong di antara candlestick di antara level 5.948-5.987 itu yang mesti perlu dititupin," kata Nafan.

Sebelumnya IHSG menguat 2,33 persen pada penutupan perdagangan Jumat, 29 Juni 2018. IHSG menguat 131 poin dari penutupan sebelumnya menjadi 5.799,23.

Advertising
Advertising

Baca: IHSG Ditutup di Level 5667, Anjlok 10,8 Persen sejak Januari 2018

Menurut Nafan penguatan tersebut dampak dari kenaikan suku Bank Indonesia atau BI 7 Day Repo Rate. Menurut Nafan pelaku pasar sepertinya menjadi euforia terhadap hasil keputusan di luar dugaan. "Ini merupakan suatu langkah yang berani dilakukan gubernur BI," kata Nafan.

Pada 29 Juni 2018 Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 5,25 persen. Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG).

Keputusan kenaikan suku bunga acuan itu juga diikuti kenaikan deposit facility sebesar 50 basis poin menjadi 4,50 persen. Sedangkan lending facility naik sebesar 50 basis poin menjadi 6,00 persen. Dengan kenaikan tersebut, BI telah menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali dalam enam bulan terakhir.

Menurut Nafan hal tersebut menjadi katalis positif bagi IHSG. "Secara umum pergerakan indeks lebih cenderung menguat signifikan, karena mengalami net buy asing," ujar Nafan.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

13 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya