TEMPO.CO, Jakarta - Perdagangan bursa saham acuan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup melemah sebanyak 120,23 poin atau setara 2,08 persen ke level 5667,32. Penurunan ini tercatat menjadi yang terburuk sepanjang perdagangan pada pekan ini.
Selain itu, penurunan ini juga menjadi yang terendah sejak bulan Januari 2018 tahun ini atau anjlok 10,83 persen secara year to date. Pada 21 Mei 2018 kemarin, IHSG sempat menyentuh titik terendahnya ke angka 5773,85.
Simak: IHSG Anjlok Terimbas Pelemahan Rupiah
Pada awal-awal sesi perdagangan I, IHSG tercatat mampu bergerak menguat. Namun pada pukul 09.30 WIB IHSG tercatat terus bergerak turun. Pergerakan IHSG sempat menyentuh titik terendah ke level 5662,92 pada pukul 11.00 WIB.
Sepanjang sesi perdagangan IHSG bergerak dalam rentang 5661-5801. Pada hari ini, tercatat level terendah berada pada 5661,00 sedangkan tertinggi mencapai 5801,349.
Berdasarkan data dari RTI, ada sebanyak 332 saham emiten mengalami penurunan, 93 saham tetap dan 83 saham tercatat naik. Dari perdagangan hari ini, total dana asing yang keluar mencapai Rp 691,87 miliar.
Simak: IHSG Anjlok, BEI Jelaskan Dampak Ketidakpastian Global
Berdasarkan per sektor, hampir seluruh sektor saham mengalami penurunan yang dipimpin oleh sektor aneka industri, manufaktur dan saham-saham sektor properti. Tercatat hanya dua sektor saham yang justru menguat yakni, agrikultur dan infrastruktur serta transportasi.
Adapun saham-saham yang menjadi top gainers adalah SWAT, INAF, BINA, MITI dan IIKP. Sedangkan saham-saham yang menjadi top loser adalah IMAS, ENRG, AISA, ERAA dan BHIT.
Indeks LQ45 juga tercatat juga ditutup melemah sebanyak 19,98 poin atau setara dengan 2,22 persen ke level 881,02. Mengikuti pola IHSG, penurunan indeks saham LQ45 hari tercatat paling lemah sejak perdagangan awal tahun 2018.
Sementara itu, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika di pasar valas juga tercatat melemah 116 poin atau setara dengan 0,81 persen ke level 14.351. Nilai terserbut juga tercatat menjadi yang terendah sejak tahun 2018. Adapun, di pasar spot, berdasarkan kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Kamis, 28 Juni 2018 nilai Rupiah terhadap Dolar mencapai 14.271.