5 Penghambat UMKM Naik Kelas Versi Kadin

Reporter

Caesar Akbar

Kamis, 28 Juni 2018 01:03 WIB

Komisaris Utama PT Delta Djakarta Tbk, Sarman Simanjorang. Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri mendorong pemerintah untuk membina dan memberikan sejumlah kemudahan kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bisa naik kelas dan menjadi wajib pajak. Wakil Ketua Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang mencatat ada sekitar 59 juta pengusaha yang tergolong pelaku usaha mikro dan kecil.

"Ada beberapa kendala yang mesti diatasi pemerintah supaya UMKM bisa naik kelas," ujar Sarman di Hotel Ibis Harmoni, Rabu, 27 Juni 2018. Berikut adalah lima kendala yang menghambat UMKM naik kelas versi Kadin.

Baca juga: Sangat Minim, Jumlah Eksportir Produk UMKM Tak Sampai 5 Persen

1. Miskin permodalan.
Selama ini UMKM cenderung mengandalkan kantong pribadi untuk bisa mengembangkan usahanya. Namun modal para pengusaha ini pun tak terhitung besar. Sehingga, hal tersebut menjadi kendala bagi para pelaku UMKM untuk berkembang.

Karena itu, Sarman meminta pemerintah untuk membuka akses permodalan kepada pelaku UMKM. "Kalau diberikan modal, dia akan berputar dengan baik dan bisa naik kelas," ujar Sarman.

Lihat pula: Ini Mekanisme UMKM untuk Tembus Ekspor

2. Minim akses perizinan.
Selama ini, perizinan menjadi salah satu kendala bagi pengusaha untuk berusaha. Sehingga, menurut Sarman, pemerintah perlu membantu para pengusaha untuk mendapat perizinan dengan mudah.

"Kita bersyukur dengan adanya Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan layanan Surat Izin Usaha Perdagangan gratis, perizinan bisa terbantu," kata Sarman.

Simak juga: Jokowi Turunkan Pajak UMKM Jadi 0,5 Persen

3. Miskin akses pasar.
Kendala lainnya yang dialami UMKM untuk berkembang adalah miskinnya akses untuk memasarkan produk. Untuk itu Sarman berujar pemerintah harus membantu produk UMKM untuk bisa menembus pasar.

"Misalnya, dengan mengikutkan mereka ke pameran, serta mewajibkan perusahaan besar atau departemen kementerian untuk memakai produk UMKM," tutur Sarman.

4. Miskin kemampuan manajemen.
Sarman mengatakan kendala lainnya adalah minimnya kemampuan para pelaku UMKM dalam hal manajemen. "Terutama soal pembukuan, kesulitan akses proposal perbankan, hingga membuat cashflow. Karena, UMKM itu antara uang pribadi dan usaha itu kadang-kadang bercampur," kata Sarman.

Oleh karena itu, Sarman mengatakan pemerintah harus membina pada pelaku UMKM. Selain itu, pemerintah mesti membuat standar akuntansi yang sederhana untuk mereka.

5. Miskin akses teknologi informasi.
Pelaku UMKM yang sudah bergerak online baru mencapai sekitar 15 persen. Padahal, saat ini bisnis sudah mengarah ke era e-commerce.

Sarman khawatir nantinya para pengusaha UMKM hanya menjadi penonton di tengah kepungan produk asing yang menggempur Indonesia. "Makanya pemerintah harus fokus beri pembinaan dan pemberdayaan supaya 59 juta UMKM kita bisa naik kelas."

Berita terkait

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

1 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

2 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

2 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

3 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

3 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

3 hari lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

3 hari lalu

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

Ikappi menyatakan keuntungan dari warung madura itu akan berputar di daerah masing-masing dan mendorong upaya peningkatan ekonomi daerahnya.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

6 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya