Dorong Pencapaian Laba, BNI Genjot Kredit Tumbuh Hingga 15 Persen

Selasa, 26 Juni 2018 15:08 WIB

Petugas tengah menata tumpukan uang di cash center bank BNI Pusat, Jakarta, 16 September 2016. Kementerian Keuangan menunda penyaluran DAU (dana alokasi umum) tahun ini sebesar Rp19,4 triliun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target pertumbuhan laba sebesar 12 - 15 persen pada tahun ini. Salah satunya adalah dengan mendorong pertumbuhan kredit hingga mencapai 13-15 persen secara year on year di akhir tahun 2018.

Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan pihaknya akan mendorong pertumbuhan kredit yang selektif dan fokus pada core bisnis, yaitu pertumbuhan kredit korporasi, baik bagi BUMN maupun korporasi swasta. "Selain itu, kredit konsumer dan kredit kecil akan terus kami kembangkan sebagai penopang bisnis utama," ujarnya, Senin, 25 Juni 2018.

Baca: BNI Fasilitasi Ojek Kapal Pulau Pramuka Jadi Agen46 Terapung

Selain itu, kata Anggoro, BNI akan menjaga kualitas pembiayaan. Perseroan menargetkan rasio Non Performing Loan (NPL) di kisaran 2,3 -2,4 persen. Di samping itu, BNI akan memaksimalkan pendapatan non bunga atau Fee Based Income (FBI).

Anggoro menuturkan FBI perseroan ditargetkan tumbuh 12 -15 persen pada akhir tahun ini. "Kami akan terus memaksimalkan pendapatan non bunga baik dari yang berasal dari korporasi, seperti trade finance dan garansi bank, maupun dari ritel seperti remintansi dan bisnis kartu," tuturnya. BNI juga akan melakukan efisiensi dengan memanfaatkan teknologi dan layanan perbankan digital seperti digital branches dan kerja sama dengan Agen46.

Advertising
Advertising

Baca: BNI: Bunga Kredit Segmen Menengah Masih Tinggi

Sebelumnya, Direktur Teknologi dan Informasi BNI Dadang Setiabudi sempat mengungkapkan BNI tengah mengembangkan beberapa layanan cabang digital di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Jogja, Bali, Surabaya, dan Medan. Di cabang digital, seluruh proses pelayanan dilakukan secara digital, seperti pembukaan rekening dengan teknologi video banking dan penyetoran tanpa teller.

Ada pula pengembangan layanan berbasis Application Program Interface (API). Layanan open service berbasis digital ini dapat memberikan kemudahan bagi nasabah korporasi dan perusahaan teknologi finansial.

Terakhir, BNI akan terus mengembangkan layanan Mobility Channel Banking yang sudah dikembangkan sejak 8 tahun lalu. Salah satu produknya adalah layanan pembayaran digital menggunakan kode Quick Response (QR) yang disebut dengan Yap!

BISNIS

Berita terkait

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

11 jam lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

1 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

2 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

2 hari lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

4 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

4 hari lalu

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (IDX: BNGA) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal I tahun ini.

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

4 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya