Perang Dagang Tak Pengaruhi Ekspor Indonesia ke Amerika dan Cina

Senin, 25 Juni 2018 19:34 WIB

Perang Kurs, Perdagangan Global Anjlok

TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja ekspor Indonesia sepanjang tahun 2018 ternyata belum terpengaruh akibat adanya perang dagang yang cukup serius antara Amerika Serikat dan Cina. Dari data Badan Pusat Statistik, ekspor produk-produk Indonesia untuk kedua negara ini masih mencatat kinerja yang positif.

"Meski ada perang dagang, ekspor ke Amerika dan Cina masih tetap tumbuh," kata Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto di kantornya di Jakarta Pusat, Senin, 25 Mei 2018. Ekspor Indonesia untuk kedua negara saat ini masih didominasi produk nonmigas, yang juga memegang peran penting di keseluruhan ekspor Indonesia dengan kontribusi 90,86 persen.

Simak: Peluang dan Ancaman Perang Dagang AS untuk Indonesia

Menurut Suhariyanto, ekspor nonmigas Indonesia ke Cina selama Januari hingga Mei 2018 tercatat mencapai US$ 10,25 miliar atau tumbuh 31 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya US$ 7,8 miliar. Sementara dalam rentang waktu yang sama, ekspor nonmigas ke Amerika tumbuh tipis 3,6 persen, dari US$ 7,17 miliar menjadi US$ 7,43 miliar.

Secara keseluruhan, akumulasi nilai ekspor Indonesia Januari hingga Mei 2018 mencapai US$ 74,93 miliar atau tumbuh 9,65 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar US$ 68,34 miliar. Sementara nilai ekspor Mei 2018 juga 10,90 persen yaitu sekitar US$ 16,12 miliar. "Jadi kami melihat ekspor bulan Mei ini cukup mengembirakan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Baca: Perang Dagang Amerika Cina, Indonesia Bisa Lirik Partner Lain

Sebelumnya, perang dagang telah meletus antara Amerika dan Cina. Kondisi semakin memanas ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana pengenaan tarif impor 800 produk asal Cina dengan total nilai US$ 50 miliar terhitung mulai tanggal 6 Juli, termasuk produk otomotif, pada Jumat lalu. Cina pun bersiap menanggapi dengan akan mengenakan tarif impor pada 659 produk asal Amerika, mulai dari kedelai dan mobil hingga makanan laut.

Perdagangan Indonesia dengan Amerika dan Cina memang memiliki posisi yang cukup penting. Sebab, keduanya merupakan negara pangsa ekspor nonmigas terbesar bagi Indonesia pada Januari hingga Mei 2018, masing-masing 10,91 persen dan 15,05 persen. "Belum ada perubahan, pangsa ekspor.

Baca: Perang Dagang Amerika Serikat-Cina, JK: Berbahaya bagi Dunia

Meski begitu, kata Suhariyanto, secara keseluruhan selama Januari-Mei 2018, posisi Indonesia dengan kedua negara memang belum seimbang. Indonesia masih mengalami defisit neraca perdagangan dengan Cina sebesar US$ 8,1 miliar. Sebaliknya, neraca perdagangan dengan Amerika masih surplus sebesar US$ 3,5 miliar.

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

14 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

10 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

10 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

10 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

10 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya