Menipu Konsumen, Mentan Blacklist 5 Importir Bawang Bombai Mini
Reporter
Antara
Editor
Anisa Luciana
Jumat, 22 Juni 2018 14:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memasukkan lima perusahaan importir ke dalam daftar hitam (blacklist) karena diduga melakukan penipuan dengan mengimpor bawang bombai mini untuk dijual sebagai bawang merah.
"Kami mem-blacklist lima perusahaan karena ini menyusahkan petani kita, juga memberatkan konsumen sehingga inflasi kemudian pada akhirnya terjadi kemiskinan," kata Menteri Amran dalam konferensi pers di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta, Jumat, 22 Juni 2018.
Baca juga: Klaim Stok Bawang Merah Aman, Menteri Amran: Bahkan Sudah Ekspor
Kelima perusahaan yang masuk blacklist tersebut, yakni PT TAU, PT SMA, PT KAS, PT FMP dan PT JS, kini sedang diproses oleh Bareskrim Mabes Polri. Kementerian Pertanian juga akan menghentikan rekomendasi impor produk hortikultura berikutnya dari perusahaan tersebut.
Amran menegaskan kelima perusahaan juga tidak boleh lagi berbisnis pada sektor bawang merah dan bawang bombai, serta membuat perusahaan baru untuk mengimpor produk hortikultura.
Baca juga: Kementerian Pertanian: Tak Ada Bawang Merah Impor di Pasar Lokal
Solusinya, Kementerian Pertanian akan mengundang perusahaan Badan Usaha Milik Desa (BUMD) untuk mengimpor sendiri bawang bombai mini.
"Kami minta yang bersangkutan tidak boleh lagi berbisnis bawang merah, bawang bombai. Yang kedua, termasuk membuat perusahaan baru, kami tetap blacklist, cara apa pun kami tetap blacklist," ucap Menteri Amran tegas.
Baca juga: Permainkan Harga, Lima Importir Bawang Putih Ini Masuk Blacklist
Amran menyatakan Kementerian Pertanian sesuai Kepmentan 105/2017, telah menutup impor bawang bombai berukuran diameter kurang dari lima cm, atau yang biasa disebut bawang bombai mini.
Hal itu karena bentuknya menyerupai bawang merah lokal sehingga berpotensi mengelabui konsumen dan merugikan petani lokal. Selain itu, bawang bombai mini ini masuk ke pasaran dan dijual sebagai bawang merah dengan harga jauh lebih murah. Akibatnya, harga bawang merah lokal anjlok drastis.
ANTARA