TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, 25 Mei 2018, bergerak menguat 45 poin menjadi Rp 14.103 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.148 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, Jumat mengatakan nilai tukar rupiah stabil dengan kecenderungan menguat seiring hasil notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang "dovish".
"Kami memperkirakan The Fed hanya akan menaikkan tingkat suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini, namun dengan catatan laju inflasi di AS pada April cukup kuat," katanya.
Jika inflasi di AS lebih rendah dari estimasi, lanjut dia, maka bisa jadi imbal hasil obligasi Amerika Serikat akan semakin mendatar (flattening).
"Oleh karena itu sangat penting untuk melihat data inflasi di bulan April untuk melihat arah kebijakan The Fed di semester kedua 2018," katanya.
Ia menambahkan bahwa tekanan dari eksternal yang cenderung mereda itu akan mendorong investor kembali ke pasar saham dan obligasi dalam satu hingga dua bulan ke depan.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat (25/5) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp 14.166 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.205 per dolar AS.
Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan
3 hari lalu
Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan
Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS
4 hari lalu
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS
Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 15.990 sampai Rp 16.070