Sri Mulyani: Pemerintah Kucurkan Rp 39 T untuk Subsidi Energi

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 17 Mei 2018 17:35 WIB

(Ki-ka) Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, serta Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso saat konferensi pers di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, 11 Mei 2018. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan hingga April 2018, pemerintah telah membayar subsidi energi untuk listrik dan bahan bakar minyak atau BBM sebesar Rp39,2 triliun dari total realisasi belanja nonkementerian/lembaga sebesar Rp165,1 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 26 triliun sudah dibayarkan ke Pertamina sebesar Rp26 triliun termasuk kurang bayar Rp12,3 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp13,2 triliun termasuk kurang bayar Rp3 trilun.

Sri Mulyani mengklaim pemerintah selalu konsisten membayar subsidi energi untuk mendukung pembiayaan Pertamina dan PLN selaku BUMN yang menyediakan kebutuhan energi untuk masyarakat.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani menambahkan, sisa utang subsidi energi yang sudah dibayar pemerintah kepada Pertamina sebesar Rp22 triliun dan PLN sebesar Rp7,3 triliun. Adapun sisanya akan dibayarkan secara bertahap sampai periode 2019.

“Sisa utang subsidi terus kita bayar, kurang bayar subsidi energinya akan dilunasi hingga 2019 mendatang,” ujarnya, Kamis, 17 Mei 2018.

Adapun hasil kinerja APBN sampai dengan April 2018 melaporkan dari asumsi makro hingga April, inflasi tercatat 3,4 persen, tingkat suku bunga SPN 3 bulan 4,1 persen, nilai tukar Rp 13.631 dan harga minyak mentah US$64,1 per barel. Adapun lifting minyak tercatat 750,3 ribu barel per hari dan lifting gas 1.155,9 ribu per barel.

Advertising
Advertising

Selanjutnya sejumlah capaian dari kinerja APBN sampai April 2018. Dari sisi defisit anggaran tercatat Rp 55,1 triliun atau turun dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp 72,2 triliun sedangkan defisit keseimbangan primer sebesar Rp24,2 triliun atau lebih tinggi dari tahun lalu.

Dari sisi belanja negara hingga April lalu, menurut Sri Mulyani, sudah mencapai Rp 582,9 triliun atau 26,3 persen dari total anggaran belanja Rp2.220 triliun. Belanja pemerintah pusat untuk kementerian/lembaga (K/L) ataupun non-K/L sebesar Rp331,0 triliun dan transfer dana ke daerah dan dana desa sebesar Rp251,9 triliun.

Sementara dari sisi total penerimaan negara selama 4 bulan ini mencapai Rp 527,8 triliun atau 27,9 persen dari target penerimaan Rp1.894 triliun sepanjang tahun ini.

Penerimaan dari pajak dan bea cukai mencapai Rp416,9 triliun dan penerimaan nonpajak sebesar Rp 109,9 triliun dan hibah Rp1,0 triliun. Pemerintah memastikan dengan belanja dan pendapatan yang baik, realisasi pembiayaan anggaran telah terealisasi sebesar 57,9% atau Rp 188,7 triliun dari targenya.

Rinciannya, untuk pembiayaan utang Rp 187,2 triliun atau 46,9 persen terhadap APBN yang secara tahunan meningkat 3,3 persen. Lalu, pemberian pinjaman Rp1,5 trilun.

BISNIS

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

2 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

22 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

5 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya