TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK memastikan pemerintah akan membangun jalur kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Targetnya, pembangunan bisa dimulai tahun depan.
JK menuturkan pemerintah tengah menyusun proposal untuk proyek tersebut. Proposal pembangunan kereta semi cepat disusun pemerintah bersama tim ahli dari Jepang. "Proposal ini kira-kira selesai mereka buat pada akhir tahun ini," katanya di kantornya, Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018.
Tim dari Jepang dilibatkan lantaran pemerintah Indonesia menerima bantuan dana dari Japan Bank International Coorporation (JBIC). Bantuan dari Jepang berupa pinjaman soft loan bertenor 40 tahun dengan masa tenggang 10 tahun. Bunga yang ditawarkan sebesar 0,5 persen.
Dengan soft loan tersebut, pembiayaan proyek kereta semi cepat ini akan dibiayai sepenuhnya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya menyatakan ingin mengurangi beban APBN dengan membuka kembali komunikasi bersama JBIC.
Menurut JK, bantuan tersebut cukup menarik sehingga presiden menginstruksikan proyek kereta Jakarta-Surabaya segera dilaksanakan. Pemerintah baru berencana memulai proyek itu tahun depan karena ingin berhati-hati dalam menyusun proposal. "Itu teknis sekali. Jadi, dibutuhkan perencanaan yang baik," ujarnya.
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
19 hari lalu
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Apa Dasar JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia?
51 hari lalu
Apa Dasar JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia?
Menurut JK, Pemilu 2024 sudah diatur oleh pemerintah dan orang-orang tertentu. Sehingga ia menilai Pemilu 2024 sebagai pemilu yang terburuk dalam sejarah demokrasi Indonesia sejak 1955.