Menhub: Pembangunan LRT Upaya Jakarta Bebas Macet pada 2023
Reporter
Adam Prireza
Editor
Martha Warta
Minggu, 29 April 2018 18:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan Jakarta bebas dari kemacetan pada 2023. Upaya yang dilakukan untuk mencapai target itu adalah dengan melakukan pembangunan sarana dan prasarana transportasi massal, salah satunya light rail transit atau LRT.
“Akan menjadi tidak macet apabila ada yang namanya transportasi massal, terdiri dari MRT (mass rapid transit), LRT, kereta komuter, dan BRT (bus rapid transit), kita rencanakan 2023-2024 Jakarta udah enggak macet. Tapi LRT-nya harus sudah selesai,” kata Budi saat meninjau Plant Precast LRT di Pancoran, Jakarta, Ahad, 29 April 2018.
Baca: Menhub Sebut Pembangunan LRT Jabodebek Telah 37 Persen
Jika berbagai moda transportasi massal itu sudah saling terhubung, Budi memastikan aksesibilitas masyarakat dalam berpindah tempat akan jauh lebih baik. Indikatornya akan dilihat dari jarak waktu tempuh saat berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Karena itu, Budi meminta PT Adhi Karya (Persero) Tbk, selaku pembangun proyek LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek), menyelesaikannya tepat waktu. Ia pun mengingatkan agar tetap mengutamakan keselamatan selama bekerja.
Budi menyebutkan, saat ini, progres pembangunan tiga lintas layanan LRT Jabodebek telah mencapai 37 persen. Lintas layanan 1, yang mencakup trayek Cibubur-Cawang, telah selesai 60 persen.
Selanjutnya, lintas layanan 2 trayek Cawang-Dukuh Atas telah selesai 22 persen. Sedangkan lintas layanan 3 trayek Cawang-Bekasi Timur telah rampung 20 persen. “Pertengahan 2019 nanti, LRT sudah dapat menjalani running test. Dalam satu-dua bulan sudah dapat beroperasi,” ucap Budi.
Meski belum dapat menyebutkan persentase target pengurangan kemacetan, dengan adanya integrasi antar-moda transportasi massal, Budi yakin kemacetan di Jakarta dapat terurai. “Oleh karenanya mesti komprehensif. Kami mesti memikirkan memperbanyak prasarana, tapi kita juga memikirkan mix modanya itu,” tuturnya.
Upaya lain yang sudah dilakukan, kata Budi, adalah pemberlakuan ganjil-genap di ruas tol Bekasi, Tangerang, dan Cibubur yang mengarah ke Jakarta.
Saat melakukan evaluasi penerapan ganjil-genap jalan tol Bekasi arah Jakarta, Budi menyebut angka penurunan kepadatannya menggembirakan. Sistem itu berhasil mengurai kepadatan di gerbang tol Bekasi Barat dan Timur 30 persen pada pukul 06.00-09.00. Budi juga mengatakan ada peningkatan kecepatan kendaraan 22 persen.
Baca berita lain tentang LRT di Tempo.co.