TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, hingga saat ini, perkembangan pembangunan proyek light rail transit atau LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk telah mencapai 37 persen. Ia menyebut angka itu sudah sesuai dengan target.
“Menurut saya, progresnya sesuai schedule, tepat waktu, bahkan lebih cepat 2 persen,” tuturnya saat melakukan peninjauan ke Plant Precast LRT Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu, 29 April 2018.
Baca: BPTJ Resmikan Transfer Point LRT Gunung Putri
Budi optimistis proyek LRT dapat menjalani uji coba pada pertengahan 2019 mendatang. Setelah uji coba yang akan dilakukan selama satu-dua bulan, Budi menyebut LRT sudah dapat beroperasi sepenuhnya.
Direktur Sumber Daya Manusia Adhi Karya Agus Karianto progres 37 persen yang dimaksud merupakan akumulasi dari pengerjaan tiga proyek lintasan LRT yang sedang dibangun. Menurut dia, Lintas layanan 1, yang mencakup trayek Cibubur-Cawang, telah selesai 60 persen.
Selanjutnya lintas layanan 2 trayek Cawang-Dukuh Atas telah selesai 22 persen. Sedangkan lintas layanan 3 trayek Cawang-Bekasi Timur telah rampung 20 persen.
“Rel hampir seluruhnya udah datang. Ada di TMII (Taman Mini Indonesia Indah), Ciracas, kemudian di Bekasi dan daerah Cipulir. Tapi belum terpasang dan posisinya masih di bawah,” ujar Agus.
Dari total kebutuhan 2.844 u-shape girder, Agus menyebut Adhi Karya telah memproduksi 70 persen atau 1990 buah. Ia juga mengatakan 65 persen di antaranya telah terpasang.
“Sekitar Agustus atau September tahun ini produksi akan selesai. Soalnya, ada beberapa daerah yang belum bisa dikerjakan karena harus disinkronkan dulu dengan tiang yang terpasang,” ucapnya.
Agus menargetkan pembayaran tahap kedua oleh PT Kereta Api Indonesia selaku investor proyek LRT sudah bisa didapat pada April 2018. Perihal pembayaran tahap kedua ini, kata dia, telah dirapatkan dan saat ini sedang menunggu penilaian dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Adapun pembayaran tahap pertama proyek LRT Jabodebek Rp 3,8 triliun telah dilakukan pada Januari 2018 lalu.