Pasar Global Bergejolak, Investor Diimbau Tak Panik Karena..

Kamis, 26 April 2018 19:45 WIB

Seorang karyawan mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 2 November 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Chief Economist and Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan mengatakan di tengah volatilitas global, kinerja pasar finansial Indonesia diperkirakan masih akan positif hingga akhir 2018. Ia pun mengimbau masyarakat dan investor agar tidak panik.

"Beragam faktor dalam negeri turut mendukung pemulihan ekonomi Indonesia, seperti peningkatan belanja pemerintah dan ekspansi subsidi yang menopang daya beli, serta pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)," ujar Katarina dalam keterangan tertulis, Kamis, 26 April 2018.

Baca: Bank Muamalat Klaim Diincar Investor Malaysia hingga Timur Tengah

Volatilitas global yang dimaksud berupa rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, kebijakan proteksionisme AS, dan kondisi geopolitik di Suriah. Dampaknya dapat dilihat pada pelemahan nilai tukar rupiah yang terhitung pukul 17.10 WIB hari ini berada pada posisi Rp 13.874 per dolar AS. Pasar saham juga turun 2,81 persen ke posisi 5.909,19.

Meski begitu, Katrina menganggap bank sentral di kawasan Asia akan tetap menjaga suku bunga rendah di tengah kenaikan Fed Rate. Kebijakan itu bisa dilakukan, menurut dia, karena adanya stabilitas inflasi, sinkronisasi pertumbuhan global, dan prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Advertising
Advertising

Selain itu, ketegangan dagang antara Amerika dan Cina juga diprediksi tidak akan berkembang menjadi perang dagang. Katrina pun menyebut eksposur perdagangan negara-negara Asia ke Amerika masih cukup terkendali. "Jika ketegangan meningkat, terdapat potensi bahwa daya saing produk Indonesia akan meningkat dan memberikan keuntungan bagi kita," tutur Katrina.

Katrina juga mengatakan, ketegangan geopolitik di Suriah justru berpotensi meningkatkan PDB Indonesia. Soalnya, ketegangan itu kemungkinan akan mengakibatkan kenaikan harga minyak. Bank Indonesia pun telah berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sebagai upaya meredam volatilitas pasar finansial.

Berbagai langkah juga sudah dilakukan pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi, seperti belanja negara yang mencapai 11,2 persen di 2 bulan pertama tahun 2018. Peningkatan daya beli masyarakat juga dilakukan melalui pemberian tunjangan hari raya untuk pegawai negeri sipil (PNS) yang lebih besar, penurunan tarif tol, serta peningkatan penyerapan dana desa. Atas sejumlah langkah-langkah tersebut, Katrina menyebutkan investor tak perlu merasa panik.

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

4 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

16 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

3 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

6 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

7 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

10 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

10 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya