BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 6,2 Persen pada 2022

Reporter

Adam Prireza

Editor

Martha Warta

Rabu, 28 Maret 2018 12:44 WIB

Jajaran Dewan Gubernur Bank Indonesia saat jumpa wartawan terkait hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia 2017, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, 16 November 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,8 sampai 6,2 persen pada 2022. "Dengan inflasi yang diperkirakan terkendali dalam kisaran 3 plus-minus 1 persen," tutur Agus dalam acara peluncuran buku Laporan Perekonomian Indonesia di gedung BI, Jakarta, Rabu, 28 Maret 2018.

Selain itu, Agus memperkirakan ke depannya kredit perbankan diperkirakan meningkat di kisaran 10-12 persen. Dana pihak ketiga (DPK), menurut dia, juga diperkirakan meningkat sekitar 9-11 persen. "Defisit transaksi diperkirakan meningkat namun masih di bawah tiga persen dari PDB, yaitu sekitar 2-2,5 persen," ujarnya.

Baca: Tahun Politik, Kadin Minta Gubernur BI Terpilih Independen

Meski begitu, Agus mengatakan, dalam pertumbuhan perekonomian ke depannya, Indonesia masih akan dihadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan yang terbaru adalah peningkatan proteksionisme perdagangan.

Agus menyebut hal itu berisiko mengganggu prospek keberlangsungan pemulihan ekonomi global dan perdagangan dunia. "Itu dapat berdampak negatif pada perekonomian Indonesia," tuturnya.

Advertising
Advertising

Hal senada pernah disampaikan Kepala Divisi Dana Moneter Internasional (IMF) Departemen Asia dan Pasifik Luis Enrique Breuer, beberapa waktu lalu. Ia menyatakan Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 6,5 persen dalam beberapa tahun.

Luis menuturkan potensi pertumbuhan hingga 6,5 persen ada karena Indonesia memiliki banyak populasi muda. Populasi muda ini, kata dia, akan memasuki pasar tenaga kerja setiap tahunnya. Menurut dia, hal tersebut pada akhirnya akan menciptakan potensi pertumbuhan ekonomi. Dan yang perlu dilakukan pemerintah, kata Luis, adalah menciptakan lapangan pekerjaan. “Dengan begitu negara bisa mendapatkan keuntungan dari dividen demografis,” katanya.

Baca berita lainnya tentang BI di Tempo.co.

ADAM PRIREZA | M ROSSENO AJI

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

5 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

6 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

6 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

6 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

6 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

7 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

7 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya