Kata YLKI Soal SPBU Curangi Isi Tangki Mobil di Condet

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 25 Maret 2018 18:27 WIB

Video tentang dugaan kecurangan pengisian bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengomentari beredarnya video dugaan kecurangan di sebuah SPBU di kawasan Condet, Jakarta Timur. Dalam video berdurasi 4 menit itu, seorang pengendara Nissan Serena mengisi bensin hingga di atas kapasitas tangki mobil. Kapasitas tangki Nissan Serena hanya 60 liter, tapi petugas di SPBU mengisinya hingga 73 liter atau lebih 13 liter.

Menurut Tulus Abadi, sangat tidak mungkin terjadi, apalagi sampai kelebihan pengisian bensin hingga 10 liter. Menurutnya, jika merasa ragu dengan sistem pengukuran dispenser SPBU, konsumen dapat meminta alat ukur berupa bejana dari pihak SPBU untuk membuktikan kejadian itu.

Baca: 5 Tips Menghindari Kecurangan Pengisian Bahan Bakar di SPBU

“Kalau konsumen merasa tidak yakin, bisa meminta alat ukur berupa bejana yang sudah terverifikasi untuk melihat apakah alat ukur mengalami kerusakan atau ada pengurangan,” ujarnya, seperti dikutip dari Bisnis.

Pihaknya tidak membantah ada SPBU yang nakal memainkan pengukuran, tapi dia meragukan selisih sampai 10 liter. Untuk diketahui, kapasitas tangki mobil Nissan Serena hanya 60 liter. Namun Tulus menyebut kapasitas tangki tidak dapat menjadi alat ukur.

Simak: Pertamina Jatuhkan Sanksi kepada SPBU Nakal

Advertising
Advertising

“Pertama, harus dicek betul soal kapasitas tangki karena tangki bukan alat ukur, tangki mobil motor bukan alat ukur berapa ketepatan dari satu SPBU,” ucapnya.

Menurutnya, pemerintah telah mengatur tentang toleransi plus-minus maksimal 100 mililiter per 20 liter. Artinya, akan ada pengurangan atau kelebihan daya isi maksimal 100 mililiter dalam 20 liter setiap pengisian bahan bakar. Hal ini disebabkan reaksi penguapan yang dialami bahan bakar.

Namun YLKI selama ini cenderung lebih banyak menemukan toleransi di sejumlah SPBU hanya 70-80 mili liter per 20 liter. Pertamina sendiri bahkan menetapkan toleransi agar mendapat predikat gold bagi sebuah SPBU, yakni 60 mililiter per 20 liter. Sehingga, menurutnya, aturan Pertamina sudah lebih ketat dibanding regulasi yang ada.

“Bahwa ada ditemukan SPBU nakal, iya. Tapi tidak sekasar itu cara menguranginya,” tuturnya.

BISNIS

Berita terkait

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

3 hari lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

5 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

5 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

6 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

7 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM dan Operasional Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

15 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM dan Operasional Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi memastikan sarana dan fasilitas pelayanan kepada konsumen pasca erupsi Gunung Ruang aman.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

21 hari lalu

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

Ada beberapa profesi yang tidak bisa mengenal libur lebaran, selain tenaga kesehatan dan pemadam kebakaran, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kemacetan Jalur Tol Jakarta-Merak, Pertamina Siapkan 8 Motoris hingga 11 SPBU Kantong

26 hari lalu

Antisipasi Kemacetan Jalur Tol Jakarta-Merak, Pertamina Siapkan 8 Motoris hingga 11 SPBU Kantong

PT Pertamina Patra Niaga menyiapkan 8 motoris hingga 11 SPBU kantong atau mobile storage di kedua sisi Tol Jakarta-Merak.

Baca Selengkapnya

Konsumsi BBM di Jalan Tol Trans Jawa Naik 250 Persen di Mudik Lebaran

27 hari lalu

Konsumsi BBM di Jalan Tol Trans Jawa Naik 250 Persen di Mudik Lebaran

Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di tol Trans Jawa melonjak hingga 250 persen di masa mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Tes Tambahan UTBK-SNBT 2024, Fakta Gerhana Matahari Total, Larangan di SPBU

28 hari lalu

Top 3 Tekno: Tes Tambahan UTBK-SNBT 2024, Fakta Gerhana Matahari Total, Larangan di SPBU

Tambahan tes isian singkat dalam UTBK-SNBT 2024 menjadi terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya