Jonan Resmikan Proyek Pembangkit Listrik us$ 150 Juta

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 9 Maret 2018 08:17 WIB

Pembangkit listrik tenaga angin dan matahari di Australia. (kennedyenergypark.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meresmikan proyek penyaluran kelebihan daya listrik (excess power) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Bara berkapasitas 3x18 Mega watt milik PT Kaltim Prima Coal (KPC). Jonan meresmikan proyek senilai us$ 150 juta itu di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur pada Kamis, 8 Maret 2018.

"Saya berterima kasih kepada KPC yang berinisiatif menyumbang sepertiga listrik dari kapasitas yang dibangun untuk disalurkan kepada masyarakat dengan tarif yang sangat kompetitif," kata Jonan dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 8 Maret 2018.

Penyaluran excess power PLTU Tanjung Bara tersebut, lanjut Jonan, diharapkan dapat membantu pemerintah mewujudkan penyediaan tenaga listrik secara berkeadilan dengan harga yang terjangkau. "Prinsipnya pemerintah ingin semua lapisan masyarakat menikmati listrik dengan harga terjangkau. Jadi, proyek ini sangat meringankan kerja pemerintah," ujarnya.

Baca juga: Pembangunan PLTB Sidrap di Sulsel Sudah 90 Persen

Excess power PLTU Tanjung Bara ini melengkapi kapasitas PLTU Tanjung Bara yang sebelumnya hanya 2x5 Mega watt, sehingga menjadi 64 Mega watt. Dari total tersebut, 30 Mega watt digunakan untuk kebutuhan listrik di lingkungan KPC (captive power) dan 34 Mega watt sisanya merupakan excess power. Adapun 18 Mega watt diantaranya telah diperjualbelikan kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Untuk terus menggenjot hal serupa, lanjut Jonan, pemerintah juga akan berinisiatif mendorong perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dan IUP besar untuk membangun PLTU sendiri. "Saya mendorong semua perusahaan besar dan pemegang IUPK mengelola batu bara untuk membuat PLTU sendiri, PLTU Mulut Tambang atau sepertiganya disalurkan kepada masyarakat," ujarnya.

Advertising
Advertising

Mulai tahun 2018, pemerintah memang memprioritaskan pengerjaan proyek PLTU. Hal ini tercantum dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2018-2027. Sebab, pembangunan pembangkit listrik tenaga uap ini membutuhkan waktu 4-5 tahun atau lebih lama ketimbang pembangunan PLTG yang butuh waktu 9 bulan, sehingga pemerintah mendahulukan proyek PLTU.

Berita terkait

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

19 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

49 hari lalu

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

Walhi memprediksi kerusakan lingkungan di sekitar IKN akan semakin parah buntut banyak proyek seperti pembangkit listrik hingga suplai material.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

23 Januari 2024

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

Pertamina NRE bekerja sama dengan Hitachi Energy mengembangkan inovasi konservasi energi dan sistem ketenagalistrikan yang ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

17 Januari 2024

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan pemerintah mesti bisa memanfaatkan sisa waktu dua tahun mengejar target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen.

Baca Selengkapnya

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

20 Desember 2023

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Sumitomo Corporation, serta PLN menandatangani nota kesepahaman pembangunan TPPAS Legoknangka di sela KTT ASEAN-Jepang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

1 Desember 2023

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

Batu bara yang tidak dipakai untuk bahan baku pembangkit bisa dimanfaatkan dalam bentuk yang sudah diolah dan lebih hijau melalui proses hilirisasi.

Baca Selengkapnya

PLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara

21 November 2023

PLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara

PT PLN (Persero) meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI

16 November 2023

Pemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI

M. Pradana Indraputra menilai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata memacu pertumbuhan ekosistem investasi hijau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan

14 November 2023

Dirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan

Dirut PLN menyebut, dalam RUPTL yang sedang disusun, 75 persen penambahan kapasitas pembangkit yaitu berbasis pada energi baru terbarukan.

Baca Selengkapnya

10 Manfaat Minyak Bumi Bagi Kehidupan Manusia

10 November 2023

10 Manfaat Minyak Bumi Bagi Kehidupan Manusia

Manfaat minyak bumi sangatlah banyak. Diantaranya yakni sebagai bahan bakar hingga pembangkit listrik. Berikut ini manfaat lain yang perlu dikatahui.

Baca Selengkapnya