OJK Catat Banyak Aduan Nasabah Asuransi Merasa Ditipu

Kamis, 22 Februari 2018 19:36 WIB

Ilustrasi asuransi. piperreport.com

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperingatkan agen pemasaran produk asuransi jiwa, khususnya produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI), untuk memberikan informasi yang menyeluruh kepada nasabah.

Plt. Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) II OJK Mochamad Ihsanuddin mengaku menerima cukup banyak pengaduan dari nasabah produk unit linked yang merasa dibohongi sebagai imbas dari pemahaman tidak menyeluruh terhadap ketentuan polis.

“Para agen [unit linked] jangan sampai menyebabkan para pemegang polis merasa tertipu. Ini kerjaan saya malah jadi pengaduan nasabah,” kata Ihsanudin di Jakarta, Kamis 22 Februari 2018.

Simak: OJK Izinkan AJB Bumiputera Kembali Jual Polis Asuransi

Menurut Ihsanuddin, hal itu berlaku tidak saja di industri asuransi, tetapi juga di industri pembiayaan. Dia menyebutkan, aduan datang tidak hanya dari nasabah asuransi. “[dari] Multifinance pun tidak kurang banyak,” katanya.

Advertising
Advertising

Lebih khusus, dia mengingatkan agen pemasar agar secara terang menjelaskan tentang keamanan produk unit linked serta masa berlaku produk tersebut.

“Yang perlu kita mention adalah bagaimana cara memasarkan biar orang sadar bahwa unit linked ini produk yang aman dan menguntungkan tetapi jangka waktunya ada,” lanjutnya.

Sampai dengan saat ini, unit linked masih menjadi primadona perusahaan asuransi jiwa. Menurut Ihsanuddin, sepanjang tahun lalu unit linked berkontribusi 45% terhadap total premi asuransi jiwa secara nasional.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Bunbun Machbub menambahkan, pengaduan dari nasabah unit linked syariah juga kerap terjadi. Namun demikian, lanjutnya, angkanya relatif lebih rendah dibandingkan jumlah pengaduan dari nasabah konvensional.

OJK pun sering juga mewanti-wanti [pemasar unit linked syariah] bahwa kalau jualan harus dijelaskan dari awal, ini [unit linked] akan fluktuatif, keadaannya seperti ini, bukan tabungan,” katanya kepada Bisnis.

Dia menyebutkan, para agen pemasar produk unit linked syariah umumnya menjelaskan polis secara komprehensif, mulai dari peluang fluktuasi pasar, jangka waktu masa berlaku polis, serta ketentuan lainnya.

Hal itu, lanjutnya, memberikan efek psikologis bagi nasabah untuk mempercayai produk asuransi unit linked syariah. “Banyak juga [kejadian] unit linked bukan hanya dibeli sama muslim, sama nonmuslim juga banyak, karena calon nasabah lebih percaya,” kata Bunbun.

Berita terkait

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

2 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

2 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

2 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

2 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

5 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

6 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

6 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Pinjol Pundi Kas: Transfer Dulu, Bayar Utang Kemudian

6 hari lalu

Cerita Korban Pinjol Pundi Kas: Transfer Dulu, Bayar Utang Kemudian

Penyedia pinjol belakangan punya banyak tipu muslihat. Platform Pundi Kas menjebak korban dengan cara mentransfer sejumlah uang tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

6 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya