IATA: Industri Penerbangan di Asia Pasifik Bakal Tumbuh Pesat

Reporter

Bisnis.com

Editor

Martha Warta

Selasa, 6 Februari 2018 08:03 WIB

Ilustrasi penerbangan. TEMPO/Ifa Nahdi

TEMPO.CO, Jakarta -The International Air Transport Association (IATA) memprediksi industri penerbangan di Kawasan Asia Pasifik bakal semakin bertumbuh pesat. Pada tahun 2018, IATA memperkirakan jumlah orang yang melakukan penerbangan bisa mencapai 4,3 miliar.

Sedangkan pada 2036 jumlahnya diperkirakan bisa mencapai 7,8 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar 3,5 miliar orang akan melakukan penerbangan di kawasan Asia Pasifik.

Guna memanfaatkan potensi tersebut, Director General & CEO IATA Alexandre de Juniac pun mendesak beberapa negara di kawasan Asia Pasifik untuk segera melakukan pembenahan infrastruktur. "Memiliki infrastruktur yang memadai sangat penting untuk mendorong pertumbuhan industri ini kedepannya," kata de Juniac di sela-sela kegiatan Singapore Airshow Aviation Leadership Summit Business Forum tahun 2018.

Baca: Kereta Bandara Berhenti Beroperasi, Terowongan Tertimbun Longsor

Kendati demikian, dia menyatakan masih ada beberapa negara yang pembangunan infrastrukturnya kurang cepat untuk mengimbangi tren peningkatan jumlah penumpang yang terus berkembang pesat. Dalam kesempatan tersebut, IATA juga menyoroti kurangnya kapasitas bandara di Jakarta, Bangkok, dan Manila.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan pembenahan infrastruktur di sektor penerbangan. "Ada beberapa hal yang harus dibangun, yaitu bandara, pesawatnya, dan air navigationnya. Itu terus kami lakukan," ujarnya.

Menurutnya, upaya perbaikan dari sisi infrastruktur maupun keamanan dan keselamatan yang dilakukan selama ini mulai membuahkan hasil.

Pasalnya, hasil audit pengawasan keselamatan penerbangan di Indonesia atau universal safety oversight audit programme (USOAP) yang dilakukan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional atau International Civil Aviation Organization (ICAO) pada tahun 2017, nilai efektivitas implementasi Indonesia mencapai 81,15% atau jauh melampaui standar yang ditetapkan ICAO yaitu berkisar 60%.

Dengan penilaian tersebut, maka penerbangan Indonesia menempati peringkat ke-55 di antara negara-negara di Asia Pasifik, atau meningkat jika dibandingkan peringkat sebelumnya yang berada di posisi 151.

BISNIS

Berita terkait

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

2 jam lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

3 jam lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

5 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

7 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

15 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

16 jam lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

19 jam lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

1 hari lalu

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

Bandara Adi Soemarmo Solo tidak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Tapi tetap layani penerbangan haji.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

2 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya