Standard Chartered Bank Prediksi Inflasi 2018 Terus Naik

Senin, 22 Januari 2018 19:15 WIB

Konferensi Pers Global Research Briefing (GRB) Standard Chartered Bank di Jakarta, 22 Januari 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Standard Chartered Bank memprediksi angka inflasi di akhir tahun 2018 akan meningkat ke level 4 persen (year on year/yoy). Proyeksi ini berbanding terbalik dengan target pemerintah, bahwa inflasi akan terus turun setiap tahunnya.

"Prediksi tersebut berdasarkan peningkatan inflasi bahan pangan dan harga beberapa tipe bahan bakar ritel," kata Chief Economist, Standard Chartered Bank Indonesia, Aldian Taloputra dalam acara usai peluncuran Global Research Briefing (GRB) Standard Chartered Bank di Jakarta, Senin, 22 Januari 2018. Meski demikian, angka 4 persen masih dalam batas proyeksi pemerintah, yaitu 3,5 persen plus minus 1 persen.

Simak: Gubernur BI Sambut Baik Asumsi Ekonomi 2018

Angka ini juga meningkat dari prediksi inflasi tahun sebelumnya. Standard Chatered Bank memprediksi inflasi akhir tahun 2017 akan mencapai 3,8 persen. Namun realisasi inflasi dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS) ternyata lebih rendah, di kisaran 3,61 persen.

Pemerintah sendiri memang memasang target penurunan inflasi setiap tahun. Sasaran inflasi tahun ini diprediksi mencapai 3,5 persen, menurun o,5 persen dibandung sasaran tahun sebelumnya yaitu 4 persen. Ditargetkan, mulai 2020 nanti, inflasi akan menyentuh angka 3 persen.

Advertising
Advertising

Hari ini, High Level Meeting Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) pun digelar di Gedung Pusat BI. Pertemuan ini melibatkan Gubernur BI, Agus Martowardoyo; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution; Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati; Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo dan Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti.

Prediksi peningkatan inflasi ini, kata Aldian, berangkat dari skenario Standard Chatered Bank, bahwa pemerintah akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi. Sebab, harga minyak mentah (Brent Oil Price) akan meningkat 10 persen. Sebaliknya, harga BBM bersubsidi, seperti RON 88 dan diesel akan tetap dipertahankan pemerintah. "Sesuai dengan hawa politik," ujarnya.

Standar Chartered Bank, kata Aldian, memperkirakan inflasi di semester satu 2018 masih akan stabil. Namun mulai meningkat di semester dua 2018. "Ini disebabkan oleh prediksi tingginya kenaikan tarif dasar listrik tahun ini, " kata Aldian.

Berita terkait

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

4 jam lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

5 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

6 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

8 hari lalu

Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyiapkan strategi untuk menjaga nilai tukar rupiah di tengah konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Indeks Pembangunan Manusia Jakarta 2023 Meningkat, Angka Harapan Hidup 75,81 Tahun

10 hari lalu

Indeks Pembangunan Manusia Jakarta 2023 Meningkat, Angka Harapan Hidup 75,81 Tahun

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jakarta menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjualan Eceran Maret Meningkat, Indeks Penjualan Riil Tumbuh 3,5 Persen

11 hari lalu

Penjualan Eceran Maret Meningkat, Indeks Penjualan Riil Tumbuh 3,5 Persen

BI memprediksi kinerja penjualan eceran bulan Maret 2024 tetap tumbuh. Indeks Penjualan Riil Maret 2024 tercatat sebesar 222,8 atau tumbuh 3,5 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

12 hari lalu

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

Rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.

Baca Selengkapnya