Shutdown Berpotensi Ganggu Perdagangan Indonesia ke Amerika

Reporter

Syafiul Hadi

Editor

Martha Warta

Sabtu, 20 Januari 2018 15:36 WIB

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Ekonomi Institute for development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai Shutdown atau penghentian sementara operasional pemerintahan di Amerika Serikat dapat mempengaruhi perdagangan Indonesia. "Secara spesifik jika shutdown berlangsung cukup lama, kinerja perdagangan Indonesia ke AS berpotensi terganggu," ujar Bhima dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jakarta, Sabtu, 20 Januari 2018.

Bhima mengatakan terjadinya shutdown ini berpotensi membuat kinerja ekspor Indonesia sepanjang 2018 menurun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017 porsi ekspor Indonesia ke Amerika Serikat mencapai 11,2 persen dari total ekspor atau senilai US$ 17,1 miliar. "Pemerintah harus memperluas pasar ekspor ke negara alternatif sehingga ketergantungan terhadap Amerika Serikat berkurang," katanya.

Baca: 2019, Pemerintah Bidik Ekspor Mebel USD 2,5 Miliar

Di sisi lain, Bhima berpendapat dampak shutdown ini sangat kecil terhadap nilai tukar rupiah. Sebab, kata dia, saat terjadi shutdown proyeksi rupiah masih berada dalam rentang yang terkendali yaitu di kisaran Rp 13.350 sampai Rp 13.400. "Hal ini karena pada masa shutdown Dollar Amerika Serikat cenderung melemah terhadap mata uang lainnya," ucapnya.

Bhima mengatakan peristiwa shutdown pernah terjadi pada tahun 1995-1996 dan 2013. Dia berujar saat itu kurs rupiah hampir tak terpengaruh oleh shutdown Amerika Serikat ini. "Karena sifatnya lebih temporer atau jangka pendek, kira-kira berlangsung dalam waktu 2 minggu," ucapnya.

Advertising
Advertising

Bhima menuturkan dalam konteks persiapan menghadapi rencana shutdown ini cadangan devisa Indonesia masih cukup untuk stabilisasi kurs. Angka terakhir pada Desember 2017 cadangan devisa berada di posisi US$ 130 miliar. "Cadangan devisa harus terus ditingkatkan nilai maupun kualitasnya sebagai jaring pengaman terhadap gejolak eksternal," tuturnya.

Shutdown atau penghentian sementara operasional pemerintahan di Amerika Serikat terjadi pada Jumat tengah malam. Shutdown tersebut diprediksi berlangsung dari minggu ke empat Januari hingga minggu kedua Februari 2018.

Shutdown merupakan konsekuensi dari adanya ketidaksepakatan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan kongres dalam penyusunan anggaran negara khususnya terkait pembiayaan. Adapun departemen yang akan terkena efek penutupan sementara antara lain adalah Departemen Perdagangan, NASA, Departemen Ketenagakerjaan, Departemen Perumahan dan Departemen Energi.

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

18 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

3 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

4 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

7 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

8 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

8 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

9 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya