Penyebab Turki Ingin Pasarkan Pesawat N219 di Luar Negeri

Senin, 15 Januari 2018 21:06 WIB

Pesawat N219 terbang mulus saat terbang perdana di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 16 Agustus 2017. PRIMA MULIA

TEMPO.CO, BANDUNG - President And CEO Turkish Aerospace Industries (TAI), Temel Kotil mengatakan, perusahaanya tertarik untuk memasarkan pesawat N219 Nurtanio buatan PT Dirgantara Indonesia dan Lapan.

“Ini produk yang bagus. Kami tengah menjajaki kemungkinan untuk memasarkannya di Afrika, kami sangat aktif di Afrika; juga Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tengah,” kata di sela kunjungannya ke fasilitas PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Senin, 15 Januari 2018.

Simak: PT DI Klaim Pemda Tertarik Operasikan Pesawat N219

Kotil mengatakan, TAI juga menjajaki kerjasama lainnya dengan PT Dirgantara Indonesia. Diantaranya pengembangan bersama produk pesawat CN235-220. Kami juga punya pesawat kargo yang mirip dengan CN235. Turki juga menggunakan beberapa pesawat CN235,” kata dia.

Menurut Kotil, TAI juga memiliki sejumlah produk yang bisa dipergunakan PT Dirgantara. “Kami juga punya kemampuan memproduksi perangkat Avionik. Dan PT Dirgantara juga punya standar yang bagus,” kata dia. “Kami juga memproduksi berbagai 'part' pesawat, kami juga ingin bekerjasama dengan PT Dirgantara, juga sebaliknya.”

Advertising
Advertising

Kotil mengatakan, TAI dan PT Dirgantara sudah meneken Naskah Kesepahaman beberapa bulan lalu. Pembicaraan antara keduanya kini mulai dirinci. “PT Dirgantara merupakan salah satu fasilitas pembuatan pesawat terbaik di Asia. Kami ingin membangun kerja sama lebih erat, sebagaimana hubungan baik antara Turki dengan Indonesia,” kata dia.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro mengatakan, kerja sama dengan TAI tersebut melingkupi pemasaran dan pengembangan pesawat N219, CN235-220, serta UAV atau pesawat tanpa awak. “Semua ‘workable’ dan akan segera kita tindak lanjuti,” kata dia, di Bandung, Senin, 15 Januari 2018.

Elfien mengatakan, khusus pesawat perintis N219 Nurtano, TAI juga teratarik membelinya. “Kalau untuk N219 Nurtanio, mereka tertarik untuk pesan. Kalau untuk CN235 kita ‘joint-development’, kita akan bantu improve, mereka juga,” kata dia.

Menurut dia, TAI juga berminat memasarkan pesawat perintis buatan PT Dirgntara itu di area pasarnya. “Pemasaran N219 di wilayah Eropa dan Afrika (misalnya), mereka akan bantu. Itu area kerja TAI,” kata dia.

Direktur Niaga PT Dirgantara Indonesai Irzal Rinaldi Zailani mengatakan, kerjasama TAI dan PT Dirgantara Indonesia itu di dorong Presiden Joko Widodo. “Ini follow-up waktu Pak Jokowi ke Turki, September 2017 lau. Ada meeting antara TAI dan PT DI. Waktu itu Pak Jokowi yang meng-endorse kerjasama TAI dan PT DI,” kata dia, Senin, 15 Januari 2018.

Irzal mengatakan, khusus pesawat tanpa awak, TAI dan PT Dirgantara akan bekerjasama menjajaki kemungkinan mengembangkan produk bersama. “Kita akan bekerjasam secara industri dengan TAI untuk masuk ke UAV kelas ‘high-altitude’ (40 ribu feet),” kata dia.

Lingkup kerjasama pemasaran dan perluasan produksi N219 Nurtanio akan dibahas lebih rinci menunggu uji terbang pesawat itu menembus 100 jam terbang. Pembicaraan perjanjian baru akan dibahas serius saat N219 Nurtanio telah mengantungi sertifikat layak terbang dari DGCA Indonesia yang ditargetkan tahun ini.

PT Dirgantara Indonesia saat ini masih menjalankan uji terbang purwarupa N219 Nurtanio untuk mengantungi sertifikat Type Certificate, sebagai syarat memulai serial produksinya. “Kami masih akan terus menyelesaikan hingga akhir tahun ini sampai dengan 350 jam terbang,” kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro dalam siaran pers itu, Jumat, 12 Januar 2018.

Elfien mengatakan, di penghujung Februari 2018, satu unit lagi purwarupa N219 Nurtanio ditargetkan rampung. Dengan dua unit purwarupa itu ditargetkan uji terbang 350 jam terbang bisa tuntas hingga akhir tahun 2018.

PT Dirgantara saat ini baru menjalankan 13 kali uji terbang pesawat N219 Nurtanio, dengan total jam terbang yang dibukukan baru 16 jam.

Berita terkait

Apa Peran PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam Pengembangan Mobil Terbang Vela Alpha

22 Februari 2024

Apa Peran PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam Pengembangan Mobil Terbang Vela Alpha

PT Dirgantara Indonesia (Persero) turut serta dalam pengembangan mobil terbang Vela Alpha. Bagaimana peran PTDI di proyek ini?

Baca Selengkapnya

Bappenas, PT DI dan Pemprov Bali Teken Kerja Sama Pemanfaatan Pesawat N219

17 Februari 2024

Bappenas, PT DI dan Pemprov Bali Teken Kerja Sama Pemanfaatan Pesawat N219

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) , Kementerian PPN/Bappenas, dan pemerintah provinsi Bali menandatangani kesepakatan bersama pemanfaatan pesawat N219.

Baca Selengkapnya

Pembayaran Gaji Karyawan PT Dirgantara Indonesia Bermasalah, Ini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Pembayaran Gaji Karyawan PT Dirgantara Indonesia Bermasalah, Ini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir merespons persoalan pembayaran gaji karyawan PT Dirgantara Indonesia yang mesti dicicil.

Baca Selengkapnya

PTDI Belum Lunasi Gaji Karyawan, Ini Penjelasan Perusahaan

19 Desember 2023

PTDI Belum Lunasi Gaji Karyawan, Ini Penjelasan Perusahaan

Perusahaan pelat merah produsen pesawat PT Dirgantara Indonesia atau PTDI belum melunasi gaji karyawannya pada November 2023.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Pasarkan 25 Unit Pesawat N219 di China

24 November 2023

PT Dirgantara Indonesia Pasarkan 25 Unit Pesawat N219 di China

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menandatangani kesepakatan penjualan 25 unit pesawat N219 dengan Linkfield Technologies.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Ekspor 6 Pesawat NC212i ke Filipina

20 Oktober 2023

PT Dirgantara Indonesia Ekspor 6 Pesawat NC212i ke Filipina

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengekspor 6 pesawat terbang NC212i ke Filipina.

Baca Selengkapnya

PT Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia Dilaporkan ke Ombudsman, Apa Kasusnya? Ini profilnya

18 Oktober 2023

PT Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia Dilaporkan ke Ombudsman, Apa Kasusnya? Ini profilnya

Tiga Perusahaan BUMN dilaporkan ke Ombudsman yaitu PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia. Soal jual senjata ilegal ke Myanmar?

Baca Selengkapnya

Diduga Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, 3 BUMN Dilaporkan ke Ombudsman

17 Oktober 2023

Diduga Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, 3 BUMN Dilaporkan ke Ombudsman

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan (SSR) melaporkan tiga BUMN ke Ombudsman RI tentang dugaan penjualan senjata ilegal ke Myanmar

Baca Selengkapnya

Profil 3 BUMN yang Dituding Jual Senjata ke Junta Militer Myanmar

6 Oktober 2023

Profil 3 BUMN yang Dituding Jual Senjata ke Junta Militer Myanmar

Tiga BUMN dituding menjual senjata ke Junta Myanmar pasca kudeta pada 1 Februari 2021. Berikut profil tiga BUMN tersebut.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan 3 BUMN Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, Komnas HAM Didesak Investigasi

5 Oktober 2023

Kasus Dugaan 3 BUMN Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, Komnas HAM Didesak Investigasi

Organisasi koalisi masyarakat sipil untuk reformasi sektor keamanan meminta Komnas HAM usut kasus dugaan penjualan senjata ilegal ke Myanmar oleh 3 BU

Baca Selengkapnya