Ombudsman Temukan Dugaan Maladministrasi Impor Beras

Senin, 15 Januari 2018 16:56 WIB

Seorang pekerja tidur di atas tumpukan karung beras saat dilakukan bongkar muat beras impor dari Vietnan dari kapal Hai Phong 08 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 11 November 2015. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Ombudsman Republik Indonesia menyatakan memahami keputusan pemerintah untuk impor beras di awal tahun ini. Namun lembaga itu melihat ada gejala maladministrasi dalam kebijakan tersebut.

Anggota Ombudsman, Ahmad Alamsyah Saragi, mengatakan stok beras saat ini memang menipis. Hal itu dibuktikan dari pantauan Ombudsman di 31 provinsi selama 10-12 Januari 2018. Pantauan ini menunjukan stok beras nasional pas-pasan dan tidak merata. Di sejumlah daerah, harganya bahkan melebihi harga eceran tertinggi (HET).

Namun Ombudsman menilai pemerintah mengabaikan prinsip kehati-hatian karena memutuskan impor menjelang masa panen. "Ini akan jadi sensitif," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin, 15 Januari 2018.

Impor beras merupakan hal yang normal untuk memastikan pasokan dalam terjaga. Namun impor biasanya tak dilakukan menjelang masa panen saat pasokannya melimpah.

Baca: Ditanya Soal Impor Beras, Begini Kata Menteri Amran

Ombudsman juga mempertanyakan jenis beras yang diimpor. Alamsyah mengatakan, beras yang pasokannya menipis berjenis umum, bukan beras khusus seperti yang hendak diimpor pemerintah.

Advertising
Advertising

Pemerintah diduga menggunakan kewenangan impor beras ini untuk tujuan lain. Alamsyah mengatakan, impor beras dalam situasi stok menipis, tak merata, dan harga merangkak naik seharusnya ditujukan untuk meningkatkan cadangan beras Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog). "Bukan untuk mengguyur pasar secara langsung, apalagi pasar khusus yang tidak cukup siginifikan permintaannya," ujar dia.

Ditambah lagi, pemerintah tak menugaskan Bulog untuk melakukan impor beras khusus sebanyak 500 ribu ton ini. Tugas itu diserahkan kepada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) karena tak ingin menggunakan APBN.

Ombudsman menilai keputusan merupakan bentuk penyalahgunaan kewenangan. "Penunjukkan PT PPI sebagai importir berpotensi melanggar Perpres dan Inpres," ujar Alamsyah. Beleid yang dimaksud adalah Pasal 3 Ayat (2) Huruf D Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2016 dan Diktum ketujuh angka 3 Inpres Nomor 5 Tahun 2015 yang mengatur tugas impor untuk menjaga stabilitas harga diberikan kepada Bulog. Hal ini diperkuat dokumentasi notifikasi WTO terhadap Bulog sebagai state trading enterprise (STE).

Ombudsman mempertanyakan peran Menteri Koordinator Biadan Perekonomian Darmin Nasution terkait gejala maladministrasi ini. "Apakah koordinasi sudah dilakukan secara patut? Bagaimana peran Deputi terkait dalam mengelola dan mensinkronkan informasi dan data dari setiap kementerian dan lembaga yang dikoordinasikan?" ujar Alamsyah.

Impor beras ini berpotensi diwarnai konflik kepentingan. Izin untuk mengimpor yaitu Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 1 Tahun 2018 dibuat begitu cepat dan tanpa sosialisasi.

Ombudsman bertanya-bertanya mengenai penugasan impor beras khusus, hubungan naiknya harga beras dengan kelangkaan beras khusus, serta kapabilitas PT PPI unutk melaksanakan operasi pasar.

Selain itu, impor beras khusus akan menyebabkan margin yang tinggi antara harga beras impor dengan harga di pasar domestik dan HET. "Siapa yang akan paling diuntungkan jika impor beras dilakukan bukan untuk tujuan berjaga-jaga?" tanya Alamsyah.

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

20 jam lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

1 hari lalu

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih tak mempermasalahkan seleksi CASN 2024 tetap dilaksanakan sesuai jadwal dan berdekatan Pilkada 2024. Asal..

Baca Selengkapnya

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

1 hari lalu

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

Menteri PNRB Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa seleksi CASN tidak bisa karena berdasar amanat Undang-undang 20/2023 harus selesai Desember ini.

Baca Selengkapnya

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

2 hari lalu

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

Ombudsman RI usul seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) pada tahun 2024 ditunda hingga pilkada serentak 27 November karena khawatir dipolitisasi.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

2 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

3 hari lalu

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih mengusulkan agar seleksi CASN ditunda hingga setelah Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

5 hari lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

9 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

12 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya