Tekan Harga, Bulog Sebar 1.800 Titik Operasi Pasar Beras

Selasa, 9 Januari 2018 11:33 WIB

Operasi pasar beras yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui PT Food Station di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, 10 Oktober 2017. Pemerintah juga berjanji akan menindak pedagang nakal yang menjual beras di atas harga eceran. Tempo/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah, melalui Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) kembali mengelar operasi pasar untuk menstabilkan harga beras di masyarakat. Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti mengatakan bahwa operasi pasar ini adalah agenda meresmikan kembali sekaligus memperluas titik operasi pasar untuk distribusi beras dari Bulog.

"Operasi pasar ini merupakan hasil rapat koordinasi yang melihat adanya pergerakan harga beras yang harus dikendalikan. Ini juga merupakan instruksi Menteri Perdagangan yang dikawal Satuan Tugas (Satgas) Pangan dalam rangka stabilisasi harga beras," kata Djarot di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa, 9 Januari 2018.

Baca: Menteri Amran Klaim Penerapan HET Beras Berhasil

Pada November dan Desember 2017, Bulog juga telah melakukan operasi pasar dengan jumlah titik distribusi mencapai 1.100 titik distribusi beras. Dengan jumlah tersebut, Pada Desember 2017 Bulog tercatat telah menggelontorkan beras hingga 50 ribu ton.

Menurut Djarot, jumlah tersebut ternyata belum cukup dan belum mampu meredam kenaikan harga beras di pasar. Karena itu, Bulog sejak 1 Januari 2018 lalu telah menambah jumlah titik distribusi dari 1.100 menjadi 1.800 titik distribusi hingga 9 Januari 2018 ini. "Sampai hari kemarin per hari sudah 13 ribu ton, untuk mendorong beras pemerintah ke pasar dengan harapan suplai beras seimbang dan harganya kembali ke harga yang kita harapkan," ucapnya.

Sebagai perbandingan, merujuk pada situs Kementerian Perdagangan, pada 8 Januari 2018 harga beras secara nasional rata-rata mencapai Rp 11.131 per kilogram. Sedangkan, harga operasi pasar yang dikeluarkan oleh Bulog pada operasi kali ini mencapai Rp 9.300 per kilogram.

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan untuk mendukung operasi pasar ini pemerintah telah meminta dan mewajibkan para pedagang di pasar seluruh Indonesia untuk menjual beras kiriman Bulog tersebut. Kalau ada pedagang yang tidak bersedia menjual beras itu, patut diduga pedagang tersebut turut menikmati kenaikan harga yang tidak wajar.

Enggartiasto menjanjikan ada 1.500 staf Kementerian Perdagangan di daerah dan didampingi oleh Satgas Pangan untuk cek langsung. "Dari sisi suplainya, berasnya kami pastikan kami kirim. Dengan diluncurkannya ini, dalam 1-2 hari harusnya harga (beras) sudah turun dan akan terkendali," tuturnya.

Berita terkait

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

5 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

6 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

7 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

7 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

7 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

8 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

8 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

11 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

19 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

23 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya