Surat Sri Mulyani menyambut Tahun Baru 2018. Instagram.com
TEMPO.CO, Jakarta – Pada malam tahun baru 2018, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menulis surat untuk semua staf dan jajaran Kementerian Keuangan. Surat yang berjumlah enam halaman tersebut diunggah Sri Mulyani di akun Instagram pribadinya, @smindrawati.
Dalam caption foto surat yang diunggah, dia mengatakan, "Hari ini saya menulis surat untuk seluruh staf dan jajaran Kementerian Keuangan yang saya cintai dan banggakan. Tahun 2017 akan segera berakhir, banyak hal saya lalui bersama 78.484 pegawai Kemenkeu dalam mengelola dan menjaga keuangan negara dan mendukung pembangunan nasional untuk mencapai cita-cita bangsa mencapai kemakmuran yang berkeadilan dan beradab."
Ia sempat mengulas balik perjalanan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2017, seperti Fitch Rating yang menaikkan rating Indonesia menjadi BBB. "Peringkat tertinggi yang kita raih sejak 1995," ujarnya.
Sri Mulyani juga mengapresiasi kinerja seluruh timnya saat program tax amnesty digelar. Ia menuturkan tax amnesty Indonesia menjadi yang tersukses di dunia. "Deklarasi harta mencapai Rp 4.881 triliun atau 39,5 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB)," ucapnya. Lalu uang tebusan Rp 135 triliun atau 1,08 persen dari PDB.
Ke depan, ia berharap Direktorat Jenderal Pajak bisa memperbaiki layanan dan memberikan kemudahan membayar pajak, khususnya untuk usaha kecil dan menengah.
Selain itu, ia berpesan agar semua jajaran dan staf Kementerian menjaga keuangan negara dari segi risiko. "Termasuk pengelolaan utang negara," tuturnya.
Dalam akhir surat, Sri Mulyani masih menyematkan pujian untuk 78.484 pegawainya. "Amazing team," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
6 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.