Kementerian Perindustrian Sesuaikan Program Studi Vokasi

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Martha Warta

Senin, 18 Desember 2017 12:05 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers terkait kinerja tiga tahun kementrian yang dipimpinnya di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Timur, 23 Oktober 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian mengklaim telah menyesuaikan 35 program studi vokasi atau kejuruan terhadap kurikulum sekolah menengah kejuruan (SMK). Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan penyesuaian ini dilakukan agar lulusan SMK bisa memiliki keahlian sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.

Saat ini, kata Airlangga, 9 SMK, 9 politeknik, dan 1 akademi komunitas di bawah kementeriannya menjadi rujukan utama untuk pengembangan pendidikan vokasi yang terhubung dengan dunia industri. “Kami telah menerapkan 70 persen praktik dan 30 persen teori. Makanya, 98 persen lulusan kami terserap kerja, bahkan sudah dipesan industri,” kata Ketua Umum Partai Golkar tersebut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 17 Desember 2017.

Baca juga: Agar Lulusan SMK Siap Kerja, 1 Siswa Butuh Rp7,5 Juta Setahun

Airlangga mengatakan kementeriannya memang menjadi koordinator penerapan program pendidikan vokasi secara nasional. Secara total, penyesuaian ini akan melibatkan 415 industri dan 1.245 SMK, serta ditargetkan menghasilkan 254.037 tenaga kerja bersertifikat.

Program penyesuaian program studi vokasi ini digeber Kementerian Perindustrian di tengah membludaknya jumlah lulusan SMK yang menjadi pengangguran. Badan Pusat Statistik mencatat 11,41 persen dari 7,04 juta pengangguran per Agustus 2017 adalah lulusan SMK, diikuti lulusan sekolah dasar 2,62 persen, sekolah menengah pertama 5,54 persen, sekolah menengah atas 8,29 persen, diploma I/II/III 8,29 persen, dan universitas 5,18 persen.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menduga ada indikasi ketidaksesuaian antara pendidikan yang disediakan dan kebutuhan pasar. "Karena tidak sesuai dengan kebutuhan pasar, perusahaan tetap mengambil lulusan pendidikan umum," ujarnya di Kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta, Senin, 13 November 2017.

Bambang menyebutkan pemerintah akan mencoba melakukan tiga upaya agar pengangguran dari lulusan SMK bisa menurun, yaitu perbaikan kurikulum, alat belajar, dan guru. Targetnya secara umum, kata dia, tingkat pengangguran terbuka dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2019 bisa turun ke angka 4-5 persen. Terakhir, hingga kuartal III 2017, tingkat pengangguran terbuka masih mencapai 5,5 persen.

Baca juga: Jadi Ketua Umum Golkar, Airlangga Tak Akan Mundur sebagai Menteri

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan kementeriannya tak hanya melakukan penyesuaian, tapi juga mengembangkan sejumlah program studi yang belum pernah ada, seperti teknik ototronik, teknik robotik, dan teknik audio-video. Keduanya, kata Airlangga, tengah dibutuhkan sektor industri otomotif. “Sementara penyesuaian program studi lain, contohnya ada pada teknik permesinan, instalasi pemanfaatan listrik, elektronik, dan banyak lagi,” ucapnya.

Airlangga Hartarto mengatakan kebijakan ini bertujuan agar kompetensi sumber daya manusia Indonesia terus dibangun untuk mendorong daya saing manufaktur nasional. Sebab, sektor itulah yang selama ini menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional melalui kontribusi pajak, cukai, dan nilai ekspor yang cukup tinggi.

FAJAR PEBRIANTO | VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

5 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

5 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

6 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

10 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

11 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

12 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

15 hari lalu

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

Tony Blair menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahas IKN hingga stabilitas geopolitik.

Baca Selengkapnya

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

17 hari lalu

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan potensi eskalasi konflik kedua negara tersebut belum diketahui, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

17 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

17 hari lalu

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya