Pekan Ini, IHSG Mencapai Level Tertingginya Sepanjang Masa

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Martha Warta

Sabtu, 16 Desember 2017 14:12 WIB

Tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertingginya sepanjang masa. IHSG pekan ini ditutup di level 6.119,41 atau menguat 1,46 persen dibandingkan posisi pada akhir pekan lalu di level 6.030,95 poin.

Pelaksana Harian Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Gilman Pradana Nugraha mengatakan kenaikan IHSG juga diikuti dengan peningkatan kapitalisasi pasar BEI. "Kapitalisasi pasar juga meraih level tertingginya sepanjang masa yaitu Rp 6.781,42 triliun," kata dia seperti dilansir keterangan tertulis, Sabtu, 16 Desember 2017.

Baca: Direktur BEI Bicara Yerusalem hingga Kebijakan Mengerikan Trump

Rata-rata nilai transaksi harian BEI pekan ini tercatat meningkat 1,79 persen menjadi Rp 7,93 triliun dari Rp 7,79 triliun sepekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian BEI juga naik 21,69 persen menjadi 14,47 miliar unit saham dari 11,88 miliar unit saham pada pekan lalu. Sementara rata-rata transaksi harian BEI pekan ini mengalami perubahan 20,82 persen menjadi 293,78 ribu kali transaksi dari 371,03 ribu kali transaksi.

Di pekan ketiga Desember, terdapat dua pencatatan perdana di BEI. Emiten tersebut adalah PT Dwi Guna Laksana Tbk mencatatakan saham perdananya dengan kode saham DWGL dan PT Panca Budi Idaman Tbk dengan kode saham PBID.

Advertising
Advertising

Kedua perusahaan masing-masing menjadi emiten ke-32 dan ke-33 di tahun ini yang tercatat di BEI. Total emiten yang melantai di bursa kini bertambah menjadi 563 emiten.

BEI juga mencatat empat obligasi pekan ini. Surat utang itu antara lain Obligasi II Bank Maluku Tahun 2017 dengan nilai emisi Rp 500 miliar dan Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 dengan nilai emisi Rp 1,3 triliun. Selain itu ada pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Chandra Asri Petrochemical Tahap I Tahun 2017 dengan nilai emisi Rp 500 miliar dan Obligasi Berkelanjutan II OCBC NISP Tahap III Tahun 2017 dengan nilai emisi Rp 1,75 triliun.

Dengan pencatatan ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 354 emisi. Nilai nominal outstandingnya sebesar Rp 391,46 triliun dan US$ 47,5 juta yang diterbitkan oleh 114 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 92 seri dengan nilai nominal Rp 2.104,77 triliun dan US$ 200 juta, dan 10 emisi Efek Beragun Aset senilai Rp 8,5 triliun.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

11 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

11 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

15 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

17 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya