TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil mencetak rekor baru dua hari berturut-turut, sekaligus memperpanjang relinya untuk akhir perdagangan hari keempat berturut-turut, Jumat, 15 Desember 2017.
IHSG ditutup naik 0,09 persen atau 5,77 poin di level 6.119,42, level tertinggi sepanjang masa. Padahal IHSG baru saja mencetak rekornya setelah pada perdagangan Kamis, 14 Desember 2017, berakhir menguat 0,98 persen atau 59,05 poin di level 6.113,65.
Dibuka di zona merah, IHSG selanjutnya bergerak fluktuatif cenderung melemah, bahkan sempat menyentuh level 6.075. Namun IHSG mampu meraih kembali momentumnya dan berbalik ke zona hijau di akhir perdagangan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di kisaran 6.075,89–6.119,42.
Dari 567 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 157 saham menguat, 178 saham melemah, dan 232 saham stagnan.
Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor konsumer dan properti yang masing-masing menguat 0,92 persen dan 0,71 persen. Adapun empat sektor lainnya berakhir di zona merah, dipimpin sektor finansial yang melemah 0,47 persen.
Baca: Tujuh Sektor Melemah, IHSG Sesi I Turun 0,47 Persen
Menurut Vice President Research Department William Surya Wijaya, kondisi perekonomian terlihat masih cukup stabil setelah data BI rate terlansir tanpa perubahan. Rilis data perekonomian yang lain yakni neraca perdagangan juga masih akan menunjukkan kondisi kestabilan perekonomian saat ini.
Saham-saham pendorong IHSG:
MYOR +20,77 persen
UNVR +2,21 persen
AMRT +11,94 persen
BBNI +1,63 persen
Saham-saham penekan IHSG:
BBRI -2,02 persen
BMRI -0,67 persen
TLKM -0,47 persen
CPIN -3,24 persen
IHSG pada sesi I perdagangan siang tadi melemah 0,47 persen atau 28,52 poin ke level 6.085,13 setelah mendapat tekanan dari sektor infrastruktur dan sektor industri dasar.