TEMPO.CO, Padang - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I menambah kuota elpiji bersubsidi di Sumatera Barat menjelang akhir tahun. Tujuannya, agar ketersediaan gas ukuran 3 kilogram itu terpenuhi.
General Manager MOR 1 Erry Widiastono memastikan ketersediaan pasokan elpiji 3 kilogram hingga menjelang akhir tahun. Penambahan ini untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat di masa libur Natal dan tahun baru.
"Pertamina akan memberikan tambahan pasokan elpiji 3 kilogram secara fakultatif sebanyak 238 ribu tabung ," ujarnya, Ahad, 10 Desember 2017.
Tambahan pasokan, kata dia, sudah mulai didistribusikan secara berkala sejak 1 Desember 2017. Penyaluran akan terus dilakukan hingga 25 Desember 2017.
Pertamina telah menyalurkan LPG 3 kg hingga 93 ribu tabung per hari ke seluruh wilayah Sumatera Barat. Pertamina melayani kebutuhan LPG di Sumatera Barat melalui 92 agen dan 2.400 pangkalan dengan harga eceran tertinggi (HET) di outlet resmi, yaitu agen dan pangkalan yang memasang penanda HET.
"LPG 3 kg merupakan produk subsidi yang diperuntukkan bagi kalangan tidak mampu dan kuotanya ditentukan pemerintah," kata Erry.
Ia mengimbau masyarakat yang berhak mendapatkan LPG bersubsidi membeli langsung di pangkalan agar harganya sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah.
Pertamina juga menyediakan produk LPG nonsubsidi antara lain Bright Gas 5,5 kg, Bright Gas 12 kg, dan elpiji 12 kilogram untuk kalangan mampu. Begitu juga dengan LPG 50 kg untuk pelaku usaha yang membutuhkan gas dalam jumlah besar.
Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak
10 hari lalu
Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.