Lampu Landasan Bandara Halim Gangguan, 11 Penerbangan Tertunda
Reporter
Alfan Hilmi
Editor
Martha Warta
Selasa, 31 Oktober 2017 11:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Petugas Pelayanan Operasi Bandara Halim Perdana Kusuma, Bambang S mengatakan ada 11 penerbangan yang tertunda akibat lampu landasan di Bandara Halim Perdana Kusuma mengalami gangguan. Dari 11 tersebut, 7 adalah maskapai Batik Air dan sisanya Citilink.
"Gangguan muncul pukul delapan malam. Kemudian penerbangan ditunda dua jam," kata Bambang kepada Tempo, Selasa, 31 Oktober 2017.
Bambang mengatakan, gangguan pertama kali muncul pukul 19.30 WIB. Namun setelah dua jam berlalu, pada pukul 22.00 WIB, petugas bandara belum menemukan solusi dari permasalahan penerangan tersebut.
Karena lampu belum berhasil diperbaiki maka bandara memutuskan untuk menunda penerbangan hingga keesokan harinya pukul 06.00 WIB. Kemudian pukul 00.40 WIB kerusakan berhasil dipulihkan dan penerangan bandara kembali normal.
Penerbangan ditunda hingga pukul 05.00 dikarenakan keperluan operasional seperti pengisian slot dan kesiapan maskapai. Hingga pukul 8.00 WIB Bandara Halim Perdana Kusuma terpantau normal. Tidak terlihat penumpukan penumpang ataupun antrean panjang di sana.
Baca: Lampu Landasan Bandara Halim Gangguan, Ini Penjelasannya
Sebelumnya diberitakan, seorang penumpang Citilink tujuan Yogyakarta-Jakarta, Dinar Fiskiawan mengatakan mengalami ekstra satu jam penerbangan dari Yogyakarta ke Jakarta, karena masalah tersebut, pada Selasa malam, 30 Oktober 2017.
"Setelah ekstra hampir satu jam. Sekitar pukul 21.45-22.00 malam, diumumkan kalau mau pindah landing ke Soetta karena masalah lampu runway mati (di Halim Perdanakusuma). Landing sekitar pukul 22.40 malam," kata Dinar kepada Tempo di Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2017. "Take off dari Yogyakarta jam 19.55."
Meski begitu, kata Dinar, pihak maskapai yang ditumpanginya cukup kooperatif dalam memberikan informasi gangguan yang terjadi di Halim Perdanakusuma. Bahkan, begitu landing di Terminal 3 Soetta, sudah ada bus bandara yang membawa penumpang ke Terminal 1.
Setelah itu, kata dia, penumpang pesawat menunggu bagasi hampir pukul 24.00. Sejauh ini, ia melihat koordinasi bandara dengan maskapai juga baik dalam masalah ini.
Selain itu, penumpang juga tidak terlihat panik karena mendapatkan informasi yang jelas dari anggota maskapai. "Bahkan, ada yang tidur di pesawat pas ada ekstra penerbangan karena masalah ini. Penumpang juga terlihat full di dalam pesawat," ucapnya.
Dinar mengatakan masalah ini hanya berdampak pada rute lebih jauh untuk pulang ke rumahnya. Sebab, pesawat bukan turun di bandara yang dituju. "Saya sama keluarga dari Yogyakarta berempat. Di Yogyakarta sedang ada acara keluarga."
ALFAN HILMI | IMAM HAMDI