KKP: Eksploitasi Laut di Pulau Jawa Kelewat Batas

Kamis, 5 Oktober 2017 20:55 WIB

Asap mengepul dari dua kapal ikan ilegal berbendera Papua Nugini meledak ketika ditenggelamkan di Perairan Teluk Ambon, Maluku, 21 Desember 2014. ANTARA/Izaac Mulyawan

TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja mengatakan Pulau Jawa masuk zona merah yang lautnya sangat dieksploitasi. Hal ini disampaikan saat membahas jumlah ideal kapal yang ada di laut dengan perbandingan jumlah stok ikan. "Maksimal itu 80 persen (jumlah kapal) dari stok ikan," ujarnya di gedung Mina Bahari II, Jakarta Pusat, Kamis, 5 Oktober 2017.

Terkait dengan penghitungan jumlah ideal tersebut, Sjarief menjelaskan, yakni dengan menghitung jumlah stok ikan, gross tonnage (GT) kapal penangkap dan dikali frekuensi kapal melaut dalam setahun serta jumlah kapal di daerah tersebut. Namun dia mengingatkan, penghitungan tersebut harus dibeda-bedakan menurut jenis ikannya.

"Ikan banyak jenisnya, alat tangkapnya juga beda, kapalnya juga beda-beda, yang disebut ideal itu antara stok ikan komoditas tertentu dengan kapal yang menangkap ikan tersebut," ujarnya.

Salah satu penyebab tidak idealnya jumlah kapal dengan stok ikan di Pulau Jawa, yaitu karena banyak tindak kecurangan perizinan kapal yang terjadi. Ia mengatakan di Pulau Jawa banyak nelayan yang menurunkan (markdown) GT atau total volume ruang di bawah geladak kapal dari yang seharusnya untuk mendapatkan izin. "Paling banyak di daerah Pantai Utara Jawa (Pantura)," kata Sjarief.

Selain tindak kecurangan markdown, ada yang melakukan pemalsuan surat izin, seperti menggunakan satu surat izin kapal untuk membuat lima kapal. Serta yang terakhir masuknya kapal eks-asing ke sistem perizinan kapal lokal di Direktorat Jenderal Daerah.

Advertising
Advertising

Ia mengklaim jumlah kecurangan tersebut mencapai 11 ribu unit pada 2017. Sjarief menjelaskan, tindak kecurangan meningkat karena saat ini kapal asing sudah dilarang di perairan Indonesia. Ia mengklaim di Marauke kenaikan stok ikan mencapai 1.000 persen.

Kondisi ini membuat banyak nelayan mencoba membuat kapal sebanyak-banyaknya agar bisa melaut. Jika hal tersebut tidak dicegah, ia khawatir stok ikan akan kembali merosot seperti saat kapal asing masih beroperasi.

Untuk menanggulangi hal ini, Sjarief menjelaskan, KKP akan melakukan shock therapy kepada para pelanggar jika dibutuhkan. Adapun ancaman hukuman bagi yang memalsukan ialah pidana penjara satu tahun atau denda Rp 800 juta sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang perikanan.

M. JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

7 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

2 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

2 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

4 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

11 hari lalu

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

21 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

22 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

34 hari lalu

18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

Setidaknya 12 warga Palestina tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan yang diterjunkan dari udara

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan yang Dikirim lewat Laut Tiba di Utara Gaza

40 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan yang Dikirim lewat Laut Tiba di Utara Gaza

World Central Kitchen mengkonfirmasi 200 ton bantuan kemanusiaan sudah tiba di utara Gaza pada Jumat, 15 Maret 2024.

Baca Selengkapnya